Foto: Kemeriahan Hari Pertama Konser BNI Java Jazz Festival 2023

Gelaran Java Jazz Festival 2023 dimulai. Lebih dari 100 musisi jazz tanah air dan mancanegara tampil dalam festival jazz tahunan berskala global yang berlangsung dari Jumat (2/6) hingga Minggu (4/6) di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pelaksanaan Java Jazz Festival bisa menjadi pendongkrak tumbuhnya industri kreatif.

Ia menargetkan festival musik jazz internasional mampu menyerap 10-15 persen wisatawan mancanegara dari total jumlah pengunjung. "Jadi, kalau ada 110 ribu pengunjung, diharapkan 10-15 persen wisatawan mancanegara bisa terserap dan hadir di acara ini," kata Sandiaga saat bertemu media di Jakarta, Jumat (2/6). Festival yang berlangsung selama tiga hari tersebut menampilkan pertunjukan di 12 panggung.

Menurut perhitungan Sandiaga, festival jazz internasional menghasilkan  dampak ekonomi mencapai 15-20 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp 222,8 miliar sampai Rp 297,1 miliar. Jumlah tersebut, menurut Sandiaga sangat membantu Indonesia untuk mencapai target ekonomi sebesar Rp 162 triliun dari total 3.000 acara yang digelar sepanjang tahun 2023.

"Jadi kuncinya, semakin banyak orang yang datang ke event (acara) semakin baik untuk perputaran ekonomi. Semakin kita memberikan kemudahan kepada event, dampak ekonominya besar sekali," kata Sandiaga. Lebih jauh Sandiaga mengatakan festival musik jazz juga berpotensi membantu mencapai target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru hingga 2024. Untuk itu, Sandiaga mengatakan kementeriannya sangat mendukung pelaksanaan Java Jazz Festival mulai dari peluncuran hingga akhir pelaksanaan.

Java Jazz Festival pertama kali digelar pada 2005 dengan mengusung tema "Bringing The World to Indonesia". Java Jazz Festival edisi ke-18 tahun ini menghadirkan 140 musisi dari luar negeri dan Indonesia.