Tak Ada Kepastian Penyaluran Beras, Pengamat Sebut Bulog bisa Bangkrut

Rizky Alika
12 Desember 2019, 15:29
bulog, penyaluran beras, bulog bangkrut
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta (4/12/2019). Bulog berpotensi bangkrut jika sulit menyalurkan beras.

Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai Perum Bulog berpotensi bangkrut bila tidak diberikan kepastian penyaluran beras. Menurutnya Bulog membutuhkan solusi segera agar bisa menyalurkan berasnya ke pasar.

"Keuangan Bulog itu sangat rentan. Sangat potensial untuk bangkrut kalau tidak ada solusi segera. Itu bom waktu," kata Khudori dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (12/12).

Menurutnya, kebijakan beras Bulog perlu terintegrasi dari hulu hingga hilir. Ini artinya, Bulog perlu menyerap beras petani, menyimpannya sebagai stok cadangan beras pemerintah (CBP), dan menyalurkannya ke pasar.

Saat ini, Bulog tengah kesulitan menyalurkan beras lantaran ada perubahan kebijakan dari beras sejahtera (rastra) atau yang dikenal sebagai beras miskin (raskin) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

(Baca: Genjot Penyaluran Beras Komersil, Bulog Ekspansi Jaringan Pemasaran)

Dalam program BPNT, bantuan pangan diterima dalam bentuk non tunai yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran komoditas BPNT dilakukan melalui pedagang bahan pangan/elektronik warung gotong royong (e-warong) yang bekerja sama dengan bank.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...