DPR Yakini Data Lahan Sawah BPS Sudah Melalui Kajian Mendalam

Happy Fajrian
28 Oktober 2019, 08:33
amran sulaiman, data BPS luas lahan pertanian,
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi lahan pertanian. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Darori Wonodipuro meyakini data yang dikeluarkan BPS sudah melalui kajian mendalam oleh para pakar.

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Darori Wonodipuro turut menanggapi tuduhan Menteri Pertanian periode 2014-2019 Amran Sulaiman terkait data lahan sawah dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dinilai tidak akurat.

Darori menyakini data yang disajikan BPS terkait luas lahan sawah sudah melalui kajian dan pertimbangan yang matang. "Apapun yang dikeluarkan oleh BPS, salah atau benar harus kita akui, karena itu sudah melalui kajian dan pertimbangan para pakar," kata Darori di Jakarta, Minggu (27/10).

Advertisement

Darori mengatakan data yang berasal dari pemerintah tersebut seharusnya tidak perlu dipertanyakan akurasinya karena telah dilakukan melalui metodologi yang tepat.

Untuk itu, menurut dia, apabila ada tudingan bahwa data BPS tidak akurat, maka hal tersebut mengada-ada dan merupakan tuduhan tidak berdasar.

(Baca: Tak Lagi Jadi Menteri, Amran Tuding BPS Gunakan Data Mafia)

Dia pun menilai Menteri Pertanian yang baru Syahrul Yasin Limpo dapat mengambil keputusan yang tepat terkait kebijakan pangan karena berpengalaman dengan data dan teliti dalam melakukan analisa.

"Kalaupun dibilang salah, nanti juga akan dikroscek oleh Mentan yang baru. Tetapi untuk saat ini kita percaya data BPS," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas mengatakan kurang akuratnya data bisa membuat pemerintah mengambil keputusan yang tidak tepat terkait pengadaan pangan.

Hal itu terlihat ketika terdapat klaim surplus beras pada periode 2015-2017, padahal pemerintah pada saat bersamaan juga melakukan impor untuk penyiagaan pasokan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement