Pasca-Kecelakaan Beruntun, Menhub Perintahkan Evaluasi Tol Cipularang
Pasca-kecelakaan fatal di jalan tol Cipularang kilometer 91 ruas Bandung ke arah Jakarta, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai perlu adanya evaluasi terhadap ruas tol tersebut.
Menurut Budi, ada kemungkinan desain jalan tol yang bermasalah di ruas tersebut sehingga kecelakaan kerap kali terjadi. Teranyar, kecelakaan beruntun melibatkan 20 kendaraan pada Senin (2/9) siang.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan 9 orang meninggal dunia, 8 orang luka berat, dan 4 orang luka bakar. “Kami prihatin atas kejadian itu dan memang harus ada evaluasi yang mendasar,” kata Budi di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (3/9).
Budi mengatakan, dirinya telah menugaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan evaluasi. Kemenhub juga bekerja sama dengan ITB untuk melakukan evaluasi tersebut. “Mungkin kami butuhkan (kerja sama dengan ITB) kalau berkaitan dengan teknis struktural,” kata Budi.
(Baca: Kronologi Kecelakaan Maut 20 Kendaraan di Tol Cipularang)
Selain berkenaan dengan desain jalan tol, Budi mengatakan evaluasi bakal dilakukan terhadap kecepatan dan beban muatan kendaraan. Dengan demikian, rekomendasi yang dikeluarkan pascaevaluasi nantinya lebih komprehensif.
“Pasti kami ada rekomendasi terhadap cara berkendaraan yang lebih baik. Standar itu sudah ada tapi kami akan sampaikan. Yang kedua kalau ada satu alignment atau flow yang tidak sesuai dalam kaidah-kaidah konstruksi jalan pada umumnya, kami minta Jasa Marga untuk lakukan perbaikan,” kata Budi.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu menilai butuh waktu sepekan untuk evaluasi kecelakaan yang terjadi di jalan tol Cipularang KM 91 tersebut. “Sehingga tempat yang legendaris atau selalu terjadi (kecelakaan) di situ bisa diselesaikan dengan baik,” ucapnya.
(Baca: Bersaing dengan Pertamina, AKR - BP Buka SPBU Ke-10 di Tol Cipularang)