Baja Indonesia Kalah dari Tiongkok, Pemerintah Belum Bisa Batasi Impor

Rizky Alika
26 Juli 2019, 05:00
impor baja, impor baja tiongkok, anti dumping
Agung Samosir|Katadata
Ilustrasi produk naja. Produk baja Indonesia masih kalah saing dari baja impor asal Tiongkok. Oleh karena itu Indonesia belum bisa membalas kebijakan anti dumping yang diterapkan Tiongkok terhadap baja Indonesia.

Pemerintah tengah mengkaji impor baja dari Tiongkok seiring dengan rencana negara tersebut mengenakan bea masuk anti-dumping untuk produk baja Indonesia. Namun, pengamat menilai produk baja di dalam negeri masih kalah saing dengan baja yang diimpor dari Tiongkok.

"Lebih murah impor baja (dari Tiongkok) daripada baja di dalam negeri," kata Pengamat luar negeri dari ASEAN International Advocacy Shanti Ramchand Shamdasani di Grand Mercure, Jakarta, Kamis (25/7).

Oleh karena itu, ia menilai Indonesia masih belum siap bila melakukan pembatasan impor dari negeri Tirai Bambu tersebut. Sebab, pengusaha lebih memilih baja impor yang lebih menguntungkan daripada baja dalam negeri.

Ia memberikan contoh, pembelian lembaran besi baja (scrap) masih dikendalikan oleh oknum tertentu. Hal ini dinilai tidak efisien dari segi biaya dan proses pembelian. Selain itu, pembelian juga dilakukan secara ilegal.

(Baca: Pemerintah Didorong Dekati Tiongkok untuk Menekan Defisit Dagang)

Oleh karena itu, Shanti berharap PT Krakatau Steel sebagai produsen besi baja dapat menjangkau rantai pasokan dari hulu sampai hilir. Dengan demikian, produk baja dalam negeri bisa bersaing dengan baja asal Tiongkok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...