Tak Kurangi Konsumsi, Jakarta Produksi 250 Ton Sampah Plastik Sehari

Rizky Alika
21 Juli 2019, 13:04
Ilustrasi sampah plastik yang mencemari kawasan pesisir. Jakarta berpotensi memproduksi 250 ton sampah plastik setiap harinya jika konsumsi plastik sekali pakai tidak dikurangi.
ANTARA FOTO/Seno
Ilustrasi sampah plastik yang mencemari kawasan pesisir. Jakarta berpotensi memproduksi 250 ton sampah plastik setiap harinya jika konsumsi plastik sekali pakai tidak dikurangi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa akan ada sekitar 250 ton sampah plastik di Jakarta setiap harinya bila masyarakat di Ibukota tidak mengurangi konsumsi plastik sekali pakai.

Pada pawai bebas plastik di kawasan car free day (CFD) hari ini, Minggu (21/7), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) membuat instalasi monster sampah plastik yang dibuat dari 500 kilogram (kg) sampah plastik yang dikumpulkan dari Bali, Surabaya, Jogja, Cirebon, Bogor, dan juga Jakarta.

Advertisement

Susi mengatakan, jika konsumsi plastik sekali pakai di jakarta tidak dikurangi, akan ada 500 monster sampah plastik seperti ini setiap harinya di Jakarta. "Setelah kami hitung dengan 500 kilogram sampah plastik di dalam monster ini, di Jakarta akan ada 500 monster sampah seperti ini setiap harinya, sesuai jumlah penduduk yang ada," kata Susi di Taman Aspirasi Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (21/7) pagi.

(Baca: Menteri Susi: Masih Membolehkan Kantong Plastik, Jakarta Harusnya Malu)

Oleh karena itu, Susi mengajak masyarakat menolak penggunaan kantung plastik melalui pawai bebas plastik di kawasan Car Free Day (CFD). Pawai dilakukan dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Monas.

Dalam pawai, Susi juga mengajak masyarakat, produsen plastik, dan penjulan makanan minuman untuk mengubah perilaku konsumsi plastik. Salah satunya, pengurangan plastik dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kantung plastik saat berbelanja. "Kalau kita ke minimarket cuma beli 2-3 item yang masih terpegang tangan, tidak usah minta plastik kresek," kata dia.

Jika hal ini tidak diatasi, Susi menilai laut Indonesia akan memiliki lebih banyak sampah plastik dibandingkan ikan pada 2040. Akibatnya, ikan di lautan memilih untuk memakan plastik sehingga masyarakat akan mengonsumsi protein dari plastik. Padahal, industri perikanan memerlukan ikan yang sehat.

Oleh karena itu dia pun mengancam akan menenggelamkan pembuang sampah plastik ke lautan. "Pembuang sampah plastik ke lautan juga kita tenggelamkan," kata dia.

(Baca: [Video] Akankah Cukai Mengurangi Konsumsi Plastik?)

Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement