Pemerintah Masih Mencari Cara untuk Turunkan Harga Cabai

Rizky Alika
17 Juli 2019, 16:08
Penampakan cabai di pasar Benhil, Jakarta Pusat. Pemerintah masih mencari cara untuk menstabilkan harga cabai di pasar. Saat ini harga cabai mencapai Rp 60/650 per kg untuk cabai merah keriting.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Penampakan cabai di pasar Benhil, Jakarta Pusat. Pemerintah masih mencari cara untuk menstabilkan harga cabai di pasar. Saat ini harga cabai mencapai Rp 60/650 per kg untuk cabai merah keriting.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih mencari cara untuk menurunkan harga cabai. Harga cabai melambung setelah Lebaran hingga sempat mencapai dua kali lipat harga normal.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti mengatakan pihaknya tengah menanti data dari Kementerian Pertanian untuk merancang solusi. "Saya masih berupaya bagaimana caranya," kata dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Rabu (17/7).

Advertisement

Kemendag belum memutuskan untuk melakukan operasi pasar. Sebab, operasi pasar membutuhkan ketersediaan pasokan. Sedangkan, ia belum mengetahui ketersediaan pasokan di sentra produksi, seperti di Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Kalau pasokan ada, tentu saja kami akan perintahkan kepada pedagang cabai untuk menurunkan harga serta operasi pasar," ujarnya.

(Baca: Petani Setop Penanaman, Harga Cabai Terus Naik)

Berdasarkan data terkini Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, rata-rata harga cabai merah keriting mencapai Rp 60.650 per kilogram (kg). Padahal, harga cabai merah keriting pada Juni sebesar Rp 49.550 per kg. Kemudian harga cabai rawit hijau Rp 57.100 per kg, cabai merah besar Rp 58.250 per kg, dan cabai rawit merah Rp 63.050 per kg.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan kenaikan harga cabai terjadi lantaran petani mengalami gagal panen imbas musim kemarau. Kenaikan harga tersebut menurutnya biasa terjadi setiap tahun dengan penyebab yang sama.

Dia berharap pemerintah dapat mengatasi kekurangan pasokan saat musim kemarau. Hal ini dapat dilakukan dengan memetakan wilayah produksi cabai. Kemudian, membuat manajemen penanaman cabai.

"Dengan demikian, daerah-daerah bisa saling memenuhi kebutuhan cabai. Misalnya Dieng harus menanam cabai bulan ini. Sementara Lumajang menanam cabai bulan depan," kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement