Tiga Tips Startup untuk Gaet Investor dari Mandiri Capital indonesia
Anak perusahaan Bank Mandiri yang bergerak di bidang modal ventura, Mandiri Capital Indonesia, menyelenggarakan startup demo day 2019 untuk penutupan 11 startup binaan enam bulan terakhir.
Pada event ini, sebanyak 50 potensial investor menjadi undangan dalam presentasi para peserta Mandiri Digital Incubator batch dua.
Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengungkapkan tiga tips bagi para startup untuk mendapatkan kepercayaan investor.
"Salah satu hal yang selalu kami tanyakan apa bisa produk startup menyelesaikan masalah," kata Eddi di Jakarta, Selasa (18/6).
Ia menjelaskan, tim Mandiri Capital Indonesia bertemu berbagai macam startup tiap pekan dan setiap pertemuan pertanyaan ini dilontarkan ke seluruh startup, tanpa melihat kapasitas potensi untuk jadi calon unicorn atau pembentukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana.
Menurutnya, startup yang menawarkan produk yang dapat menyelesaikan masalah pasti akan tumbuh besar. Apalagi, Indonesia merupakan pasar konsumen yang potensial karena populasi penduduk yang besar.
(Baca: Runhood Raih Penghasilan Rp 2 Miliar dari Olahraga Lari)
Tips kedua, sambung Eddi, adalah solidnya tim yang membentuk sebuah startup. Ia meminta setiap tim punya setidaknya dua orang pendiri sehingga risiko semakin kecil serta ide juga semakin besar.
Eddi menambahkan, pendiri yang hanya sendiri rentan jika terjadi sesuatu yang tidak terduga seperti kecelakaan atau lari dari tanggung jawab. "Pendiri tidak boleh single fighter," ujarnya.
Terakhir, startup harus bisa melakukan evolusi produk sesuai janji ketika investasi siap masuk. Oleh karena itu, sebuah startup mesti memiliki jangka waktu dan target sejak awal sehingga bisa menunjukkan capaian dan sasaran kepada calon investor ketika presentasi.
Pada batch kedua, latar belakang startup binaan Mandiri Capital Indonesia sangat beraneka ragam dari berbagai bidang, di antaranya personal financial management, remittance, payment dan lainnya.
(Baca: Grab Pacu Pengembangan 10 Startup, Mayoritas dari Indonesia)
Mandiri Capital Indonesia menyatakan sedang dalam pembangunan ekosistem digital di Indonesia. Sehingga, seluruh peserta yang mengikuti program inkubator bisa menerapkan hasil pembinaan.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PrivyID Marshall Pribadi mengungkapkan, perkembangan bisnis yang relatif pesat sejak didirikan pada 2016 lalu. PrivyID adalah pionir dalam industri teknologi dan sertifikasi tanda tangan elektronik pertama yang diakui oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Hingga saat ini, PrivyID telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 177 korporasi dan startup, serta telah memiliki pengguna sebanyak 3.9 juta orang. Jumlah pengguna individu yang bertambah sekitar 15 ribu pengguna baru setiap harinya, pendapatan tahunan juga meningkat sekitar 250%.
PrivyID mendapatkan investasi dari Mandiri Capital Indonesia. "Memilih investor juga penting, bukan hanya nilai, tetapi berpikir strategis apabila memperhatikan karakteristik investor untuk memuluskan jalan ke depan," kata Marshall.
Dalam batch kedua, startup yang ikut presentasi adalah Aiqqon, Akun.biz, Asaterra, Halofina, Infishta, Jari, Kazee, Kecilin, serta ZendMoney.
(Baca: Bekraf Buka Pendaftaran Program Persiapan Startup BEKUP di Tiga Kota)