Magalarva, Startup Bisnis Pengolah Sampah yang Didanai Investor Jepang

Michael Reily
10 Maret 2019, 10:06
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
Antara
Ilustrasi pengolahan sampah organik. Magalarva fokus pada bisnis pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak menggunakan bantuan larva black soldier fly.

Serangga - terutama lalat - tak melulu merugikan masyarakat. Ada juga lalat yang menguntungkan untuk lingkungan seperti spesies hermetia illucens atau black soldier fly (BSF). Bahkan perusahaan rintisan (startup) Magalarva yang berdiri sejak tahun 2017 dengan nama PT Magalarva Sayana Indonesia, menjadikannya sebagai peluang bisnis yang menguntungkan.

Magalarva fokus pada bisnis pengolahan sampah organik menggunakan bantuan larva BSF yang mampu mengkonsumsi sampah organik hingga empat kali lipat berat badannya. Setelah larva dewasa, Magalarva akan mengeringkan dan menjualnya sebagai produk pakan ternak premium. Kotoran BSF juga bisa menjadi pupuk alami.

Advertisement

Co-Founder sekaligus Chief Operations Officer (COO) Magalarva Arunee Sarasetsiri menyatakan pasokan sampah yang ada di dunia selalu bertambah, terutama Indonesia. "Suplai sampah itu banyak sekali, hotel, industri, pasar. Potensi sampah banyak sekali," kata Arunee kepada Katadata.co.id, Jumat (8/3).

Sampah itu yang akan menjadi konsumsi BSF Menurut Arunee, kecepatan pengolahan sampah larva BSF bisa mencapai 1 sampai 2 ton dalam sehari. Perhitungan siklus larva selama 14 hari dari telur. Sehingga, rata-rata produksi Magalarva mampu mencapai 4 hingga 4,5 ton larva kering setiap bulan. Dia mengklaim produktivitasnya lebih cepat daripada proses kompos biasa.

(Baca: Tips Kelola Keuangan bagi Startup Agar Tak Kewalahan)

Dia mengungkapkan, Magalarva bisa menjual larva kering menjadi produk ekspor seharga Rp 35 ribu sampai Rp 45 ribu per kilogram untuk menjadi pakan ikan hias atau binatang peliharaan. Pasar ekspornya bisa menjangkau hingga pasar Amerika Serikat (AS) dan Uni-Eropa.

Arunee menjelaskan, perusahaan masih memilih untuk ekspor karena pasar pakan premium tinggi, kesadaran masyarakat juga lebih baik, regulasinya jelas, serta teridentifikasi oleh masyarakat. "Kami sudah ada pembeli dari Eropa yang terus dalam proses negosiasi kerja sama," ujarnya.

Tantangan Pasar Domestik

Sebagai perusahaan 10 besar finalis Future Agro Challenge Indonesia, target pasar Magalarva sebenarnya adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat lokal atau pasar lokal. Namun, disparitas harga yang tinggi masih menjadi tantangan dalam menggarap pasar lokal.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement