Kampanye Pemerintah Mencegah Penyebaran Corona Dinilai Tak Efektif

Dimas Jarot Bayu
22 April 2020, 20:49
virus corona, covid 19, survei kedaikopi,
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Petugas memeriksa kartu identitas saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut survei KedaiKOPI, hanya 25% masyarakat Jabodetabek yang menilai tetap tinggal di rumah efektif memutus rantai penularan virus corona.

Berbagai kampanye pemerintah dalam memutus rantai penularan virus corona (Covid-19), khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dinilai masih belum efektif dalam mengubah perilaku masyarakat.

Hal ini tergambar dari hasil survei persepsi yang dilakukan lembaga Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) terhadap 405 responden di Jabodetabek pada 14-19 April 2020.

Pasalnya, hanya 32,6% responden yang menganggap rajin cuci tangan penting dalam mengantisipasi penyebaran corona, kemudian hanya 25,7% responden menganggap berkegiatan di rumah saja penting memutus rantai penularan virus tersebut.

“Kampanye cuci tangan dan di rumah saja belum cukup mengubah perilaku kita dari mayoritas penduduk di Jabodetabek,” kata Direktur Eksekutif KedaiKOPI melalui video conference, Rabu (22/4).

(Baca: Survei KedaiKOPI: Pendapatan 60% Warga Jabodetabek Turun akibat PSBB)

Kemudian, penggunaan masker dalam mencegah corona hanya dianggap penting oleh 25,4% responden, sedangkan jaga jarak sosial atau social distancing hanya dianggap penting oleh 12,3% responden.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...