Harga Minyak Jatuh, Penerimaan Migas Diramal Tak Capai Target APBN
Satuan Kerja Khusus Pelakasana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memperkirakan anjloknya harga minyak mentah dunia ditambah pandemi global Covid-19 akan berdampak pada penerimaan negara dari sektor migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memproyeksi dengan anjloknya harga minyak dunia saat ini maka diperkirakan penerimaan negara hanya mencapai US$ 19 miliar. Padahal dalam angka yang ditetapkan APBN 2020 pendapatan negara ditargetkan sebesar US$ 32 miliar.
"Kami proyeksinya gross revenue hulu migas dari US$ 32 miliar menjadi US$ 19 miliar,” kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII secara virtual, Selasa (28/4).
Selain itu, faktor lain yang membuat penerimaan negara anjlok disamping harga minyak yakni karena dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah. Pasalnya selama adanya pandemi rupiah beberapa kali melemah hingga hampir menyentuh level Rp 17.000 per/US$.
(Baca: Harga Minyak Anjlok, Kontraktor Migas Minta Insentif Fiskal)