Apeksi: Stok APD Langka Buat Pemda Terpaksa Beli dari Perantara

Rizky Alika
5 Mei 2020, 16:47
alat pelindung diri, apd, virus corona, covid 19
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Ilustrasi dua orang paramedis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD). Kelangkaan APD di daerah membuat pemerintah daerah membeli APD melalui broker.

Sejumlah daerah mengalami kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas medis dalam menangani pasien virus corona (Covid-19). Untuk mengatasi kelangkaan tersebut pemerintah daerah pun terpaksa membeli dari broker, untuk APD level 3.

Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Syarif Fasha mengatakan, pemerintah daerah kesulitan memproduksi APD sehingga kebutuhan tersebut hanya bisa dipenuhi melalui broker. Padahal, pembelian melalui broker tidak ada kejelasan waktu pengiriman. 

"Kami tidak bisa beli lagi dengan distributor resmi, harus melalui broker. Tapi, tidak ada jaminan barang tiba tepat waktu. Janji 10 hari, ternyata sampai tiga minggu kemudian," kata Syarif dalam Katadata Webinar Series: Platform Digital X UMKM Atasi Kelangkaan APD, Selasa (5/5).

Selain durasi pengiriman yang tidak jelas, ada risiko lainnya saat memesan APD melalui perantara atau broker. Syarif mengatakan, broker mensyaratkan pembayaran di muka sebesar 50%.

(Baca: Chandra Asri Pasok Bahan Baku Masker dan Baju Pelindung Diri)

Sementara dana yang digunakan oleh pemda merupakan uang negara. Oleh karena itu penyaluran uang kepada broker harus melalui sejumlah birokrasi, seperti pencantuman badan hukum broker tersebut. "Kami harus tanya badan hukum broker itu. Tapi kalau terlalu banyak bertanya, para broker tersinggung," ujar dia.

Syarif menjelaskan bahwa pembelian APD melalui broker harus dilakukan lantaran sejumlah daerah tidak bisa memproduksi APD secara mandiri karena keterbatasan bahan baku.

Beberapa pemerintah daerah juga melakukan upaya alternatif dengan menggunakan bahan baku yang ada. Sebagai contoh, pembuatan masker yang dilakukan oleh UMKM setempat dengan menggunakan kain katun hingga scuba. Selain itu, pembuatan hazmat dilakukan dengan bahan parasut dan spunbound.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...