WHO Perkirakan Vaksin Corona Tersedia Paling Cepat Akhir 2021

Happy Fajrian
10 Mei 2020, 19:52
vaksin corona, obat corona, who, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.
Petugas menunjukkan obat Chloroquine digunakan mengobati pasien Covid-19 di Indonesia. WHO menilai vaksin virus corona paling cepat tersedia pada akhir 2021.

Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan vaksin virus corona baru tersedia paling cepat akhir tahun 2021.  Sebab,  vaksin tersebut harus melalui tiga fase pengujian untuk menjamin keamanan dan efektivitasnya.

Ketua Global Outbreak and Response Network WHO Dale Fisher menjelaskan estimasi tersebut belum termasuk waktu produksi, distribusi ke seluruh dunia, termasuk memberikannya ke pasien Covid-19. Adapun saat ini sudah ada 5 kandidat vaksin corona yang tengah menjalani pengujian fase 1.

Advertisement

“Akhir 2021 merupakan batas waktu yang sangat masuk akal. Kami selalu yakin bahwa pada April dan Mei pengujian tahap 1 percobaan kepada individual telah berjalan, untuk melihat apakah kandidat vaksin ini aman,” kata Fisher seperti dikutip CNBC, awal pekan ini.

Fisher menjelaskan bahwa pengujian tahap 1 sebenarnya lebih fokus pada  apakah kandidat vaksin ini benar-benar bekerja atau tidak. Setelah itu baru  melalui tahap pengujian yang lebih besar untuk memastikan keamanannya dan efektivitasnya.

(Baca: Raksasa Farmasi AS Pfizer Mulai Uji Coba Kandidat Vaksin Virus Corona)

Dia pun mengkritisi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) yang menurutnya terlalu prematur untuk menyatakan bahwa vaksin corona akan tersedia pada akhir tahun ini.

Sejumlah ahli kesehatan bahkan menyatakan bahwa dengan rentang waktu yang ditargetkan Trump, akan lebih masuk akal jika perusahaan farmasi merancang ulang obat yang telah ada untuk mengobati Covid-19. Seperti remdesivir yang sejatinya merupakan obat ebola.

“Kemungkinan hal itu tidak cukup hanya satu jenis obat saja. Kita akan membutuhkan beberapa jenis obat yang akan dikombinasikan dengan obat lainnya,” kata Profesor farmakologi molekuler University of Nottingham, Inggris, dikutip CNBC.

Menurut dia, yang terpenting obat ini biaya produksinya murah dan mudah untuk diproduksi, “sehingga kita bisa memastikan distribusi obat ini ke seluruh dunia”.

(Baca: Lebih dari 10 Perusahaan Kembangkan Vaksin Corona, Ini Daftarnya)

Beberapa perusahaan yang tengah melakukan pengujian obat untuk mengobati pasien corona yaitu Fujifilm Toyama Chemical Ltd. dengan obat flunya yang bernama Avigan, serta Gilead Sciences yang memproduksi obat ebola Remdesivir.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement