Pertamina Tak Turunkan Harga BBM karena Harga Minyak Dunia Fluktuatif

Image title
29 Mei 2020, 15:45
harga bbm, harga minyak mentah, pertamina,
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Konsumsi BBM yang rendah menjadi salah satu alasan mengapa pemerintah dan Pertamina belum menyesuaikan harga BBM meski harga minyak mentah dunia anjlok.

Pemerintah hingga kini belum juga menyesuaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di dalam negeri, meskipun harga minyak mentah dunia anjlok. Berbagai pihak mendesak agar pemerintah segera menurunkan harga BBM.

Pertamina beralasan, harga minyak dunia saat ini masih berfluktuasi. Namun, BUMN energi ini menegaskan pihaknya terus menjaga stabilitas harga BBM penugasan maupun non-penugasan.

Advertisement

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, harga minyak mentah dunia sempat turun tajam pada periode Maret hingga April 2020. Namun per Mei 2020, harga minyak telah menunjukkan tren peningkatan.

"Saat ini harga minyak mentah terus menguat di kisaran US$ 34 per barel. Meskipun pada Maret-April 2020, minyak dunia sempat turun drastis, rata-rata ICP selama Januari hingga April sebesar US$ 44,22 per barel," ujar Fajriyah kepada Katadata.co.id, Jumat (29/5).

(Baca: YLKI Berharap Pemerintah Turunkan Harga BBM untuk Sektor Transportasi)

Lebih lanjut, menurut dia fluktuasi ini terus dicermati oleh pemerintah maupun Pertamina sejak awal, berdasarkan fakta dimulainya kembali aktivitas ekonomi berbagai negara dari pandemi corona. Seperti di Eropa dan Amerika Utara yang diprediksi akan meningkatkan permintaana BBM dan harga minyak dunia.

Adapun, Fajriyah menyebut negara negara penghasil minyak yang tergabung pada OPEC juga sepakat untuk memangkas produksi minyak hingga 10 juta barel per hari. Sehingga, hal ini akan mengurangi secara signifikan suplai minyak mentah ke pasar.

Selain itu, Pertamina juga menjalankan fungsi untuk menjamin ketersediaan energi dan menyalurkan BBM serta LPG ke seluruh Indonesia. Maka demikian, pihaknya tetap harus menjalankan seluruh kegiatan operasional dari hulu, pengolahan sampai hilir.

Di samping itu, untuk sektor hulu, dari total minyak mentah yang diolah Pertamina, sekitar 70% merupakan serapan dari minyak mentah domestik yang biaya produksi serta harganya juga bervariasi. Sisanya dari impor yang proses pembeliannya sudah dilakukan sejak dua hingga tiga bulan sebelumnya.

(Baca: Pasokan di AS Meningkat, Harga Minyak Turun Lagi ke Level US$ 33)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement