Kementerian BUMN: Dana Talangan Rp 8,5 T Garuda Tak Diberikan Tunai

Image title
2 Juni 2020, 13:53
kementerian bumn, garuda indonesia, dana talangan bumn, bumn
ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Kementerian BUMN menegaskan dana talangan sebesar Rp 8,5 triliun untuk Garuda Indonesia tidak diberikan dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk jaminan jika maskapai BUMN ini mencari utang untuk menyelamatkan bisnisnya yang terdampak pandemi corona.

Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) meluruskan kabar pemberian dana talangan pemerintah kepada perusahaan pelat merah yang terdampak pandemi corona atau Covid-19. Ini termasuk dana talangan sebesar Rp 8,5 triliun kepada PT Garuda Indonesia Tbk.

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menegaskan, dana talangan pemerintah yang diberikan kepada BUMN terdampak pandemi corona dengan nilai total sebesar Rp 19,65 triliun bukanlah dana tunai dari APBN. Melainkan pemerintah hanya menjadi penjamin.

“Saya luruskan tidak ada dana APBN dalam dana talangan, pemerintah hanya menjadi penjamin. Jadi salah kalo dikatakan Pemerintah kasih dana cash,” kata Arya dalam konferensi pers video, Selasa (2/6).

Arya menambahkan, tahun ini pemerintah menjamin dana talangan hingga Rp 8,5 triliun kepada Garuda Indonesia, karena bisnis maskapai pelat merah tersebut mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 95% imbas berbagai kebijakan pencegahan penyebaran virus corona. Meskipun anjloknya bisnis penerbangan juga terjadi di seluruh dunia.

(Baca: Pemerintah Beberkan Alasan Suntikan Dana Jumbo ke BUMN saat Pandemi)

Apalagi, lanjut Arya, Garuda Indonesia juga tidak bisa menerima 100% dana dari pemerintah karena statusnya sebagai perusahaan publik. “Jadi kalo dikatakan ada dana pemerintah untuk pembayaran utang Garuda, tidak mungkin bisa,” kata dia menegaskan.

Arya mengatakan bahwa sebagai perusahaan publik yang sahamnya juga dimiliki pihak swasta, Garuda Indonesia bisa mencari pinjaman dana ke berbagai lembaga keuangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Instrumen pinjamannya pun sepenuhnya ditentukan oleh manajemen Garuda Indonesia.

“Itu pintar-pintar Garuda mencari pendanaannya seperti apa. Kalo tahun ini belum berhasil mendapatkan pendanaan sekitar Rp 8,5 triliun, tahun depan pemerintah bisa memberikan penjaminan perpanjangannya lagi,” ujar dia.

Meski demikian, Arya mengungkapkan usulan dana talangan sebesar Rp 8,5 triliun berasal dari manajemen Garuda Indonesia. Sebab, yang mengetahui persis hitung-hitungan bisnis yaitu jajaran pengurus perusahaan berkode emiten GIAA ini.

(Baca: Dana Jumbo untuk BUMN di Tengah Pandemi)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...