Bangkrut Imbas Corona, JC Penney Tutup 154 Toko Department Store di AS

J.C. Penney Company Inc., sebuah perusahaan department store berbasis di Amerika Serikat (AS), pada Jumat (5/6) menyatakan usahanya bangkrut dan akan menutup 154 gerai toko miliknya karena terdampak pandemi covid-19.
Seiring dengan penutupan ratusan gerai toko retail tersebut, perusahaan bakal mengadakan diskon penjualan besar-besaran mulai 12 Juni 2020, selama 10 hingga 16 minggu ke depan.
Chief Executive Offiver J.C. Penney, Jill Soltau, menyatakan bahwa penutupan toko ini merupakan keputusan yang sangat sulit namun diperlukan untuk membangkitkan bisnisnya.
"Tapi optimalisasi toko kami menjadi bagian penting dari strategi untuk memastikan kami dapat bangkit dari kebangkrutan dan dari pandemi Covid-19 sebagai peritel yang lebih kuat dengan fleksibilitas keuangan yang lebih baik,” kata CEO J.C. Penney, Jill Soltau seperti dikutip CNBC International, Sabtu (6/6).
(Baca: Pandemi Mengubah Lanskap Gerai Retail, Siapa yang Diuntungkan?)
Perusahaan department store ini bernasib sama seperti peritel lainnya yang terpaksa menutup tokonya karena berbagai kebijakan pembatasan penyebaran virus corona. Akibatnya penjualan terpukul jatuh, dan utang membengkak.
Bahkan J.C. Penney sudah mengajukan kebangkrutan pada 15 Mei 2020, dan ingin menurunkan skala usahanya menjadi lebih kecil dari yang ada saat ini.
Meskipun telah mengajukan permohonan kebangkrutan, perusahaan yang berkantor pusat di Texas ini pada 4 Juni 2020 telah membuka kembali 500 tokonya.
Saat ini perusahaan secara total memiliki 860 toko dan mempekerjakan lebih dari 90 ribu pekerja, baik pekerja penuh ataupun paruh waktu, hingga Februari 2020. Meski belum diketahui berapa jumlah pekerja yang bakal terdampak penutupan 154 toko ini.
(Baca: Matahari Tutup Semua Gerai dan Kurangi Jam Kerja Karyawan)