Biaya Operasional Membengkak, Pengusaha Ritel Minta Insentif Pajak

Rizky Alika
22 Juni 2020, 10:29
insentif, pengusaha ritel, pusat perbelanjaan,
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengunjung menggunakan masker saat hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Pondok Indah Mall, Jakarta, Senin (15/6/2020).

Pemerintah akan memberikan insentif untuk sektor ritel guna menggenjot konsumsi. Namun Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan ada sejumlah insentif yang diminta oleh pengusaha di tengah peningkatan beban operasional.

"Kondisi keuangan masih berat. Pengunjung jumlahnya hanya 20-30%. Jadi tidak mungkin hasil penjualan penuh. Oleh karena itu kami minta insentif ke Menteri Perdagangan," kata Stefanus kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu Sabtu (19/6).

Advertisement

Secara rinci, dia menyampaikan bahwa pengusaha ritel meminta penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) atas tagihan listrik bagi penyewa.

Selain itu, pihaknya meminta PPh final atas sewa sebesar 10% untuk dihilangkan sementara. "Kalau tidak dihilangkan (PPh final sewa), paling tidak turun 4%. Ini mengurangi beban dari penyewa," ujar dia.

(Baca: Kasus Baru Covid Naik, Airlangga: Ada Euforia Pelonggaran PSBB dan Mal)

Menurutnya PPh final semestinya diturunkan di tengah penurunan PPh Pasal 25 untuk korporasi. Hal ini untuk menciptakan kesetaraan di antara pengusaha.

Kemudian, pengusaha ritel meminta pengurangan tagihan listik hingga satu tahun setelah pandemi berakhir, penghentian sementara ketentuan pemakaian listrik minimum, dan penundaan pembayaran dengan tidak dikenakan denda keterlambatan. Hal serupa juga telah diajukan untuk biaya gas.

Selanjutnya, pengusaha ritel juga meminta sejumlah keringanan pajak kepada pemerintah daerah, seperti pajak reklame dan pajak parkir. Permintaan itu telah disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement