Permintaan Masih Minim, Pekerja Tekstil Masuk Kembali Secara Bertahap

Image title
29 Juni 2020, 15:00
industri tekstil, pekerja tekstil, permintaan tekstil
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Masih minimnya permintaan produk tekstil membuat produsen tekstil mempekerjakan kembali pekerjanya yang dirumahkan secara bertahap.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia atau API mengungkapkan bahwa pemanggilan kembali karyawan yang telah dirumahkan imbas pandemi corona akan dilakukan secara bertahap. Hal ini disebabkan utilisasi produksi pabrik tekstil masih di kisaran 30% seiring minimnya permintaan pasar.

Sekretaris Eksekutif API Rizal Tanzil Rakhman mengatakan, kondisi pasar domestik maupun ekspor masih belum berjalan secara normal sehingga permintaan masih minim. Adapun kualifikasi pemanggilan karyawan akan dilakukan berdasarkan kebutuhan produksi masing-masing pabrik.

"Sekarang kondisi pasar masih belum normal, rata-rata kapasitas produksinya masih 25-30% jadi sementara bertahap yang bekerja kembali sambil menunggu perkembangan kondisi pasar," kata Rizal kepada Katadata.co.id, Senin (29/6).

Menurut dia, asosiasi belum dapat memastikan pemanggilan karyawan yang dirumahkan akan dilakukan seluruhnya atau bakal mengalami penyusutan. Sebab, kebijakan tersebut akan dilakukan masing-masing pabrik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

(Baca: Industri Tekstil Bisa Jadi Pemain APD & Masker Dunia Saat Pandemi Usai)

Untuk dapat segera meningkatkan serapan tenaga kerja, API pun mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan subsidi listrik bagi industri yang terdapak pendemi sebanyak 40 jam menyala. Stimulus ini dapat menghemat biaya produksi hingga Rp 1 miliar untuk dikonversikan pada peningkatan produktivitas.

"Kami sedang menyusun bersama pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian untuk mendata industri terutama yang kemarin terdampak dengan rekening minimum 40 dan 235 jam menyala mudah-mudahan stimulus ini bisa segera direalisasikan," kata dia.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...