Kasus Covid-19 Melonjak, Anies Ultimatum Warga Jakarta

Image title
12 Juli 2020, 20:06
dki jakarta, anies baswedan, psbb, positif corona, positivity rate jakarta
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengultimatum akan menerapkan kebijakan rem darurat jika warga Jakarta tak bisa disiplin dengan protokol kesehatan.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengultimatum warga bakal menerapkan kebijakan rem darurat jika tak mejalankan protokol kesehatan dengan ketat selama masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kasus virus corona atau Covid-19 di Ibu Kota terus melonjak, pada Minggu (12/7) jumlahnya bertambah 404 orang, rekor tertinggi tambahan harian.

Selain itu positivity rate atau angka rata-rata kasus positif corona dari jumlah pemeriksaan spesimen meningkat drastis hingga 10,5%. Anies menjelaskan, angka tersebut merupakan angka tertinggi selama masa transisi diterapkan. Kondisi diperburuk lantaran 66% orang yang terpapar merupakan orang tanpa gejala atau OTG sehingga sulit dilacak.

"Hari ini Jakarta mengalami lonjakan kasus tertinggi, saya ingatkan pada semua warga jangan sampai situasi ini jalan terus sehingga kami harus menarik rem darurat atau emergency break policy," kata Anies dalam video yang diunggah akun YouTube resmi Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7).

Anies menambahkan bila pengereman terpaksa dilakukan maka kegiatan akan kembali ke rumah. Akibatnya kegiatan ekonomi,  agama dan sosial terhenti. "Kita semua yang akan merasakan kerepotannya," kata dia.

(Baca: Positif Corona RI Bertambah 1.681 Kasus, Didominasi Orang Tanpa Gejala)

Selama masa transisi pada awal Juni positivity rate di Jakarta selalu di bawah 5% yang merupakan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bagi sebuah wilayah yang akan melonggarkan kebijakan karantina wilayahnya.

Meski terdapat jumlah kasus baru di awal masa transisi, namun hal itu merupakan temuan kasus dari penambahan jumlah tes yang melebihi ketentuan WHO yakni 1.000 pengujian per 1 juta penduduk.

Secara rinci, Anies menyebut pada 4 - 10 Juni telah melakukan testing terhadap 21.197 orang melalui metode polymerase chain reaction (PCR) dengan positivity rate 4,4%. Kemudian pada 11 - 17 Juni meningkat menjadi 27.091 orang dengan positivity rate 3,1%.

Peningkatan pengujian terus dilakukan pada 18 - 24 Juni menjadi 29.873 orang dan positivity rate 3,7%. Kemudian pada 25 - 1 Juli jadi sebanyak 31.085 orang dites dengan positivity rate 3,9%. Sedangkan pada 2 - 8 Juli 34.007 orang dites dengan positivity rate 4,8%.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...