Kemenristek Kembangkan Paspor Kesehatan untuk Kemudahan Perjalanan
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegeoro mengatakan bahwa pihaknya tengah mengembangkan paspor kesehatan. Menurutnya, paspor kesehatan tersebut dapat menjadi dokumen bagi orang berpergian di tengah pandemi covid-19.
"Kalau bisa, nanti ada semacam health passport. Jadi ada jaminan orang ini sudah teruji (negatif dari covid-19) dan datanya benar," ujar Bambang melalui siaran pers virtual, Kamis (16/7).
Saat ini, lanjut dia, orang yang melakukan perjalanan memerlukan berbagai dokumen seperti Surat Izin Keluar-Masuk (SIKM), surat pernyataan sehat, atau dokumen lainnya.
Oleh karena itu, dia berharap paspor kesehatan tersebut dapat digunakan. Menurutnya, cikal bakal paspor tersebut sudah berada pada aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 yang dikembangkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
(Baca: Eijkman dalam Proses Bangun 'Pondasi' Vaksin Virus Corona)
Selain itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan alat berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi covid-19. Dengan penyempurnaan alat tersebut, dia berharap akan ada sebuah perangkat lunak yang bisa merepresentasikan paspor terkait covid-19.
"Sehingga semua informasi jadi lengkap, termasuk Anda sudah pernah dites swab berapa kali, di mana, kapan, hasilnya apa. Dan ada juga data sampai rapid test (dalam paspor itu)," ujar dia.