Permintaan Turun Imbas Corona, Utilitas Pabrik Farmasi Kurang dari 50%

Rizky Alika
29 Juli 2020, 15:40
utilisasi industri farmasi, industri farmasi, dampak covid 19, permintaan produk farmasi
KATADATA
Ilustrasi.

Industri farmasi turut terdampak covid-19. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia F. Tirto Koesnadi mengatakan permintaan pada industri farmasi menurun sehingga utilitas industri tersebut kurang dari 50% dalam tiga bulan terakhir.

"Kapasitas produksi menjadi idle dan utlisasi hanya terpakai kurang dari 50% di tiga bulan terakhir," kata dia dalam Webinar Road to Indonesia Development Forum 2021, Rabu (29/7).

Menurutnya, hal tersebut terjadi akibat ada penurunan permintaan produk farmasi sebesar 50-60%. Sebab, jumlah pasien non Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan turut menurun secara drastis.

Dengan rendahnya utlilsiasi pabrik, perusahaan farmasi telah merumahkan dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Dia memprediksi, jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai 2.000-3.000 orang.

Sebelumnya, industri farmasi telah menyerap tenaga kerja sekitar 500 ribu hingga 700 ribu tenaga kerja, "Mungkin saat peak, di 2019 mungkin lebih dari 500 ribu-700 ribu," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, industri farmasi nasional dan BUMN farmasi mampu produksi sebesar 90% dari kebutuhan pasar dalam negeri. Produksi tersebut masih mencukupi bila terjadi kenaikan permintaan hingga 50% dari kebutuhan saat ini.

Selain itu, arus kas sektor farmasi juga ikut terganggu. Tirto mengatakan, distributor obat sulit melayani fasilitas kesehatan yang mempunyai tunggakan pembayaran sejak tahun lalu. Hal ini dinilai menyulitkan arus kas industri lantaran distributor tidak membayar tepat waktu.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...