Hitungan Model Matematika: Kasus Corona Terancam Meledak Saat Pilkada

Happy Fajrian
13 September 2020, 12:16
pilkada serentak 2020, pilkada, covid 19, ledakan kasus covid 19,
ANTARA FOTO/Irfan Anshori/nz
Polisi berjaga di depan pintu masuk kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Blitar, Jawa Timur, Kamis (9/4/2020). KPUD Kota Blitar memanfaatkan patung maskot Pilkada Kota Blitar Si Danglih sebagai media kampanye ajakan memakai masker bagi masyarakat guna mendukung program pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19.

Pilkada serentak akan digelar secara serentak di 270 daerah di Indonesia pada Desember 2020. Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari memperingatkan risiko ledakan kasus Covid-19 jika pemerintah tidak menunda pelaksanaannya.

Berdasarkan perhitungan model matematika, Qodari memperkirakan potensi orang tanpa gejala (OTG) yang bergabung dalam masa kampanye 71 hari mencapai 19,8 juta orang. Perhitungan ini berdasarkan asumsi kampanye tatap muka di 1.042.280 titik didatangi 100 orang per titik.

Advertisement

“Itu jika positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia 19%, dan maksimal yang ikut kampanye 100 orang. Jujur saya tidak yakin yang datang hanya 100 orang per titik, mungkin ada yang 500, atau jangan-jangan 1.000 orang,” ujarnya dalam seminar secara daring, Sabtu (12/9) malam.

Sedangkan pada hari pencoblosan suara pada 9 Desember 2020, Qodari memperkirakan potensi OTG yang ikut bergabung dan menjadi agen penular Covid-19 mencapai lebih 15,6 juta orang.

Angka tersebut berdasarkan asumsi tingkat partisipasi di 306 ribu titik TPS (tempat pemungutan suara) mencapai 77,5%, seperti yang ditargetkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Oleh karena itu Qodari merekomendasikan agar pelaksanaan Pilkada 2020 ditunda, karena waktu yang tersedia untuk melaksanakan syarat-syarat ketat tidak cukup, yakni:

1. Masker telah dibagikan ke seluruh rakyat Indonesia,
2. Merevisi undang-undang untuk menghapus semua bentuk kampanye dengan kerumunan atau tatap muka, pengaturan jam kedatangan pemilih k TPS, dan pengaturan jaga jarak di luar TPS oleh aparat hukum,
3. KPU melakukan simulasi pilkada di 270 wilayah, mulai distribusi surat pemberitahuan kepada pemilih, cek jam kedatangan pemilih ke TPS, hingga penghitungan suara.

Masyarakat pun menilai pilkada serentak 2020 sebaiknya ditunda. Ini berdasarkan survei oleh Indikator Politik Indonesia terhadap 1.200 responden pada 13-16 Juli 2020 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan margin of error sebesar 2,9%. Hasil survei tersebut dapat dilihat pada databoks berikut.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement