WHO Tolak Klaim Tiongkok soal Virus Corona Bukan Berasal dari Wuhan

Happy Fajrian
29 November 2020, 09:15
Tingshu Wang Pengunjung memadati bagian Badaling Tembok Besar dengan tetap menggunakan masker, menyusul wabah virus corona (COVID-19) di Beijing, China, Sabtu (31/10/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/WSJ/dj
Pengunjung memadati bagian Badaling Tembok Besar dengan tetap menggunakan masker, menyusul wabah virus corona (COVID-19) di Beijing, Tiongkok, Sabtu (31/10/2020).

Pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa virus corona bukan berasal dari Wuhan atau daerah lain di negaranya, dan telah lebih dulu ada sebelum pertama ditemukan di provinsi tersebut pada akhir 2019.

Tiongkok menganggap kemasan makanan beku sebagai media penularan Covid-19, dan memperketat pemeriksaannya pada setiap kiriman impor makanan beku. Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa makanan dan kemasan makanan tidak dapat mentransmisikan virus mematikan tersebut.

Advertisement

Ahli kedaruratan WHO Mike Ryan menegaskan bahwa WHO tidak akan berspekulasi dalam menyatakan penyebaran virus tersebut tidak bermula di Tiongkok. Sedangkan virus tersebut pertama kali ditemukan di sebuah pasar di Wuhan pada Desember 2019.

“Saya pikir sangat spekulatif bagi kami untuk mengatakan bahwa penyakit itu tidak muncul di Tiongkok," kata Ryan pada briefing virtual di Jenewa terkait klaim pemerintah Tiongkok tersebut.

Menurut dia, dari perpektif kesehatan publik, penelusuran selalu dimulai dari daerah dimana kasus penularan pada manusia pertama kali ditemukan. Hasil dari penelusuran tersebut bisa saja merujuk asal penularannya dari daerah lainnya.

Ryan menegaskan bahwa WHO berniat untuk mengirimkan peneliti ke pasar di Wuhan untuk menelusuri lebih jauh asal muasal virus tersebut. Menurut data Worldometers, lebih dari 62 juta orang di seluruh dunia terinfeksi covid-19, dengan lebih dari 1,4 juta meninggal. Databoks berikut menunjukkan negara dengan jumlah kematian tertinggi.

Sebelumnya, dua media propaganda milik pemerintah Tiongkok, People’s Daily dan Global Times, melaporkan bahwa virus corona masuk ke Negeri Panda melalui impor makanan beku. Selain itu ada penelitian ilmiah yang juga mengklaim virus corona telah merebak di Eropa jauh lebih awal dari yang dilaporkan selama ini.

“Kapan dan dari mana virus itu mulai menyebar? Melakuan tracing tidak akan bisa menjawab pertanyaan itu, tapi sangat memungkinkan virus itu sudah muncul di beberapa tempat secara bersamaan sebelum ditemukan di Tiongkok,” kata mantan ketua CDC Tiongkok, Zeng Guang, kepada Global Times beberapa waktu lalu.

Zeng juga mengatakan bahwa fakta virus tersebut ditemukan di Tiongkok merupakan bukti kecakapan sistem pencegahan penyakit menular di Tiongkok, yang dikembangkan pasca merebaknya wabah SARS pada 2002-2003.

Berbagai teori konspirasi pun bermunculan, salah satunya juga didorong oleh upaya pemerintah Tiongkok menutupi temuan kasus tersebut pada awal kemunculannya. Bahkan pada Maret lalu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa virus tersebut dibawa oleh tentara Amerika ke Wuhan.

Zeng dan media propaganda pemerintah Tiongkok mengutip hasil penelitian National Cancer Institute Italia yang menyebutkan bahwa antibodi Covid-19 telah ditemukan di tubuh pasien kanker yang mereka rawat sejak Oktober tahun lalu.

Selain itu juga ada studi yang mengklaim telah menemukan jejak virus SARS-Cov-2 di sistem selokan kota Barcelona pada Maret 2019.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement