Menag Yaqut: Syiah dan Ahmadiyah Warga Negara yang Harus Dilindungi

Happy Fajrian
25 Desember 2020, 14:32
menteri agama yaqut cholin qoumas, syiah, ahmadiyah,
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/wsj.
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (24/10/2018). Presiden Joko Widodo menugaskan Yaqut Cholil Qoumas menjadi Menteri Agama.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi pemberitaan yang menyatakan bahwa pemerintah akan mengafirmasi hak-hak beragama penganut Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia, yang selama ini mengalami kekerasan dan persekusi dari masyarakat karena keyakinannya.

“Itu bukan pernyataan saya,” ujarnya kepada Katadata.co.id, melalui pesan singkat, Jumat (25/12). Menurutnya, pemerintah akan melindungi penganut Syiah dan Ahmadiyah karena mereka adalah warga negara Indonesia yang harus dilindungi.

Untuk menjembatani perbedaan yang ada, dia mengatakan bahwa pemerintah akan memfasilitasi dialog. “Perlu dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan,” kata dia.

Pernyataan tersebut merespons Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra yang meminta pemerintah agar mengafirmasi secara nasional pemeluk agama minoritas, terutama yang telah tersisih di masyarakat dan mengalami persekusi.

“Pemerintah kurang afirmasi, misalnya terhadap pengungsi Syiah di Sidoarjo, orang-orang Ahmadiyah yang dipersekusi oleh kelompok-kelompok berjubah dan memakai gamis,” ujarnya pada forum Professor Talk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Selasa (15/12).

"Terutama bagi mereka yang memang sudah tersisih dan kemudian terjadi persekusi, itu perlu afirmasi," kata Azyumardi.

Selain itu sikap intoleransi juga masih terjadi antar umat beragama. Misalnya saat pembangunan rumah ibadah, baik masjid ataupun gereja.

Halaman:
Reporter: Muhammad Ahsan Ridhoi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...