Strategi Mendag Lutfi Meredam Harga dan Peliknya Persoalan Kedelai

Image title
11 Januari 2021, 16:57
kedelai, menteri perdagangan, m lutfi, harga kedelai
ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/aww.
Pekerja memproduksi tahu di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (6/1/2021). Kenaikan harga bahan baku kedelai impor dari sebelumnya Rp6.500 ribu per kilogram dan kini naik hingga Rp10.000 ribu menyebabkan pelaku UKM bersiasat mengantisipasi pembengkakan biaya produksi dengan mengurangi ukuran tahu dan porsi campuran kedelai serta menaikkan harga jual tahu dari sebelumnya Rp500 menjadi Rp1.000 per potong.

Awal tahun ini ditandai dengan menghilangnya produk-produk berbahan dasar kedelai seperti tahu dan tempe dari pasar. Meski tak lama kemudian kedua bahan pangan tersebut sudah kembali tersedia di pasar, harga bahan pangan tersebut menjadi lebih mahal.

Menteri Perdagangan M. Lutfi mengatakan permasalahan kedelai ini tidak mudah, apalagi 90% kebutuhan kedelai Indonesia berasal dari impor. Dia juga memperkirakan harga kedelai masih akan tinggi sejalan kenaikan  permintaan global.

Advertisement

Saat ini harga kedelai di pasar dunia mencapai US$ 13 per bushel atau per rumpun. Ini merupakan level tertinggi harga kedelai selama enam tahun terakhir.

"Yang terjadi sekarang ini adalah tingginya permintaan dunia terhadap kedelai, juga faktor cuaca, la nina, yang mempengaruhi produksi di Brasil, dan juga ada kendala logistik di Argentina," kata M. Lutfi dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/1).

Kendala logistik di Argentina dipicu oleh aksi mogok di sektor distribusi dan juga pelabuhan/logistik. Karena aksi tersebut, logistik cenderung bermasalah sehingga mempengaruhi suplai dan harga kedelai.

Kemudian, tingginya permintaan kedelai dunia didorong oleh Tiongkok yang tengah membangun kembali industri ternak babinya yang hancur diserang wabah flu babi pada 2019-2020. Sehingga kebutuhan kedelai untuk kebutuhan pakan ternak, melonjak.

"Sekarang mereka memulai ternak babi lagi dengan jumlah 470 juta ekor. Ternak babi ini meningkatkan impor kedelai Tiongkok dari AS hampir dua kali lipat, dari 15 juta (ton) menjadi 28 juta (ton). Ini yang menyebabkan harga kedelai tinggi," kata dia.

Meski demikian, dia memastikan saat ini sudah tidak ada gangguan pada suplai kedelai seiring dengan pulihnya produksi kedelai di Brasil. Bahkan, produksi kedelai Brasil tahun ini diprediksi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Satu-satunya kendala adalah harga kedelai yang masih akan terus naik, setidaknya hingga akhir Mei 2021. "Mudah-mudahan (harganya) mulai membaik di bulan Juni,” kata Lutfi.

Berikut adalah databoks perkembangan impor kedelai Indonesia:

 

Strategi Kemendag Jaga Harga

Pemerintah menjamin bahwa pasokan kedelai di dalam negeri cukup untuk tiga hingga empat bulan ke depan, meskipun harganya masih akan tinggi. Lutfi mengatakan bahwa harga kedelai murni ditentukan oleh mekanisme pasar, bukan diatur oleh pemerintah.

Ini karena 90% kebutuhan kedelai dipenuhi melalui impor. Sehingga Mendag meminta agar masyarakat memaklumi kenaikan harga tersebut. Yang pemerintah bisa lakukan saat ini yaitu memastikan pasokannya tercukupi, sehingga perajin tetap memproduksi tahu tempe, dan kondisi di dalam negeri tetap kondusif.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement