Penjualan Pesawat Boeing Turun 60% Imbas Kecelakaan & Larangan Terbang

Happy Fajrian
13 Januari 2021, 14:50
boeing, penjualan pesawat boeing, pemesanan pesawat boeing, kecelakaan pesawat
Elesi/123RF.com
Kantor pusat Boeing Co. di Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS).

Dua kecelakaan fatal pesawat Boeing 737 Max 8 yang berujung pelarangan terbang nyaris selama dua tahun membuat penjualan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) ini anjlok hingga 60% pada 2020. Bahkan pengiriman pesawat sepanjang 2020 merupakan yang terendah selama 43 tahun terakhir.

Sepanjang 2020 Boeing hanya berhasil mengirim 157 unit pesawat, turun dari 380 uni pada 2019, dan jauh di bawah rekor pengiriman pada 2018 sebanyak 806 unit pesawat. Hal ini lantaran banyak pembeli yang membatalkan pesanannya imbas dua kecelakaan fatal pada 2018 dan 2019.

Advertisement

“Pesanan baru terbatas karena pembeli membatalkan pemesanan 105 unit pesawat jenis Max dan dua unit 787,” kata pernyataan Boeing, seperti dikutip Reuters, Rabu (13/1).

Pada Desember 2020 Boeing menerima pemesanan 90 unit pesawat, termasuk 75 unit pesawat 737 Max oleh maskapai budget asal Irlandia, Ryanair, dan juga 7 unit pesawat berjenis Max dari pembeli tak dikenal, dan 8 unit 777 kargo dari perusahaan logistik DHL Express.

Tahun lalu secara total Boeing hanya menerima pemesanan pesawat sebanyak 187 unit, merosot 25% dibandingkan capaian tahun sebelumnya, yang merupakan pemesanan terendah sejak 1994. Ini karena pembatalan pesanan pesawat jenis Max mencapai 641 unit.

Sedangkan dari sisi pengiriman, pada Desember produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) ini hanya mengirimkan 39 unit pesawat, yakni 27 unit pesawat jenis 737 Max, 1 unit pesawat patroli maritim P-8, dan 11 pesawat berbadan lebar.

Namun selama dua bulan terakhir Boeing gagal mengirimkan satu unit pun pesawat 787 Dreamliner setelah ditemukannya cacat produksi pada jenis ini beberapa bulan lalu yang membuat arus kas perusahaan semakin ketat.

Databoks berikut menunjukkan jumlah pesanan pesawat yang diterima Boeing dari tahun 2004 sampai 2018:

Sebaliknya, pesaing Boeing di industri pesawat, Airbus, berhasil mengirimkan 566 unit pesawat sepanjang tahun lalu. Artinya capaian Boeing tidak sampai sepertiga dari jumlah pesawat yang berhasil dikirimkan pesaing asal Eropanya tersebut.

Dengan demikian selama dua tahun terakhir Airbus berhasil merebut gelar pembuat pesawat terbesar di dunia yang dipegang Boeing sejak 2012 hingga 2018.

Padahal pengiriman pesawat oleh Airbus selama 2020 turun hingga 34% dibandingkan rekor tahun sebelumnya ketika permintaan perjalanan melonjak karena meningkatnya mobilitas konsumen di pasar negara berkembang di seluruh Asia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement