Lemahnya Tata Kelola Pangan Memicu Siklus Tahunan Lonjakan Harga Cabai

Image title
18 Januari 2021, 20:01
harga cabai,
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.
Petani memanen cabai di area persawahan Desa Tugurejo, Kediri, Jawa Timur, Senin (18/1/2021).

Harga beberapa komoditas pangan melambung. Harga cabai salah satu yang mengalami kenaikan paling tinggi. Bahkan beberapa daerah harga si merah pedas ini menembus Rp 100 ribu per kilogram (kg). Harga cabai pun diprediksi masih akan terus naik hingga Februari 2021.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menyebutkan, kenaikan harga cabai dipicu oleh tingginya permintaan, serta curah hujan yang tinggi, sehingga mempengaruhi stok pasokan.

"Kenaikan harga cabai bermula dari gagal jual petani saat panen raya tahun lalu. Sehingga, petani enggan menanam di periode berikutnya. Pada kuartal-III, petani tidak memproduksi cabai. Karenanya itu Desember – Januari terjadi kelangkaan dan harganya naik,” kata Abdullah kepada Katadata.co.id, Senin (18/1).

Adapun kenaikan tertinggi terjadi pada cabai rawit merah, yang disebabkan oleh permintaannya yang lebih tinggi dibandingkan jenis cabai lainnya. Karena itu, guna menekan lonjakan harga cabai, Abdullah mendorong pemerintah untuk memetakan wilayah produksi.

"Mulai dari distribusi, menghitung persentase kenaikan konsumsi masyarakat serta proyeksi produksi cabai per kuartal. Pemetaan ini harus sudah mulai di desain, sehingga kita bisa mempersiapkan periode kelangkaan,” kata dia.

Namun pemetaan seperti ini tidak cukup hanya pada komoditas cabai, tetapi terhadap seluruh komoditas pangan. Sebab, setiap komoditas pangan memiliki ritme kenaikan harga yang harus ditangani secara serius. Menurut Abdullah pemerintah kurang maksimal melakukan desain tata niaga pangan di Indonesia.

Di samping itu, pemerintah perlu mengakulasi petani binaan. Dia mencontohkan, beberapa bulan lalu terjadi panen raya. Sayangnya, harga tidak sesuai dengan ekspektasi petani. Abdullah juga menyarankan perlu distribusi olahan cabai untuk menjaga pasokan cabai.

“Yang terjadi ketika panen raya, cabai dibagi-bagi. Tapi, saat kondisinya sulit seperti sekarang, harga luar biasa tinggi. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah,” ujar dia.

Dia meyakini ke depan harga komoditas terus melonjak. Oleh karena itu peran Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sangat penting dalam menjaga stabilitas harga cabai.

“Dua kementerian itu memiliki keterakitan satu sama lain. Namun, data juga penting. Jangan sampai saling menyalahkan karena sama-sama tidak mempunyai data,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...