Kinerja Ekspor Keramik RI yang Sempat Dianggap Ancaman oleh Malaysia

Happy Fajrian
19 Januari 2021, 17:38
ekspor keramik, penyelidikan safeguard, penyelidikan tindak pengamanan, malaysia
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Pekerja menyelesaikan pembuatan keramik lantai bermotif. Produk keramik asal indonesia sempat dianggap sebagai ancaman oleh pelaku industri serupa di Malaysia.

Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri  Malaysia (MITI) secara resmi menghentikan penyelidikan tindak pengamanan atau safeguard atas produk keramik (ceramic floor and wall tiles) yang diimpor dari Indonesia.

Menteri Perdagangan Indonesia, Muhammad Lutfi mengatakan bahwa penyelidikan dihentikan pada 11 Januari 2021, atau hanya empat bulan setelah dimulai pada 13 September 2020. “Otoritas Malaysia menghentikan penyelidikan atas tiga pertimbangan,” ujar Mendag, Senin (18/1).

Pertimbangan pertama, tidak terjadi kenaikan volume impor secara absolut selama periode investigasi. Kedua, kenaikan volume impor secara relatif terhadap produksi keramik Malaysia tidak dapat dipastikan.

Terakhir, otoritas Malaysia tidak dapat memastikan adanya hubungan sebab akibat antara lonjakan impor dengan kerugian serius yang diderita industri keramik di sana.

Adapun penyelidikan safeguard terhadap produk keramik yang diimpor dari Indonesia berdasarkan petisi dari Federation of Malaysian Manufacturers – Malaysian Ceramic Industry Group pada September 2020.

Federasi industri keramik Malaysia tersebut mengklaim bahwa terjadi lonjakan keramik impor asal Indonesia yang menyebabkan kerugian atau ancaman kerugian bagi mereka. Meski demikian, otoritas Malysia tidak dapat menemukan bukti-bukti yang mendukung klaim tersebut.

Akhirnya, setelah empat bulan, penyelidikan pun dihentikan tanpa penerapan bea masuk tindakan pengamanan sementara (BMTPS).

Lalu bagaimana kinerja ekspor keramik Indonesia hingga dianggap sebagai ancaman oleh pelaku industri di Malaysia? Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk keramik yang diselidiki sebesar US$ 7,12 juta pada 2019, turun 27,21% dibandingkan 2018 sebesar US$ 9,78 juta.

Sementara selama periode Januari – November 2020, nilai ekspor keramik ke Malaysia mencapai US$ 8,35 juta atau naik 24,41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 6,71 juta.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...