Ancaman PHK 100 Ribu Pekerja Akibat Banjir Baja Murah Tiongkok

Image title
21 Januari 2021, 17:44
baja murah tiongkok, impor baja, industri baja, phk
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019).

Industri baja dalam negeri terancam karena tingginya impor baja dari Tiongkok. Harga baja dari Tiongkok yang cenderung murah dibandingkan baja dalam negeri, dikhawatirkan mengancam kelangsungan usaha produsen baja tanah air.

Jika hal itu terjadi, maka lebih dari 100 ribu pekerja industri baja nasional, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Juga menurut data BPS, pada 2019 besi dan baja menempati posisi ke-3 komoditas impor non-migas terbesar. Nilainya mencapai US$ 7,63 miliar atau Rp 106,8 triliun.

Advertisement

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, untuk mencegah hal tersebut, pemerintah melalui Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag), perlu melanjutkan perlindungan safeguard, khususnya terhadap produk I-H section.

“Mudah-mudahan Kemendag bisa memberikan perpanjangan safeguard industri baja. Di tengah pandemi Covid-19, beri kemudahan memperpanjang safeguard,” kata Said dalam konperensi pers virtual, Kamis (21/1).

Said menuturkan, safeguard berperan penting dalam melindungi produk dalam negeri dari maraknya produk impor. Jika safeguard kepada pabrik baja nasional tidak diperpanjang, dikhawatirkan perusahaan tidak mampu bersaing dengan produk impor murah.

Akibatnya, industi baja menutup unit usaha, sehingga menyebabkan PHK. “Kalau tidak diperpanjang, atau diperbaharui izinnya, perusahaan industri baja pasti kolaps dalam tiga bulan, tidak butuh waktu satu atau dua tahun,” ujar dia.

Said beralasan, dalam sistem perdagangan internasional pun, perlindungan seperti safeguard dan anti dumping masih dibutuhkan. Menurutnya, melalui perlindungan tersebut, industri baja dalam negeri dapat bersaing dengan baik.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement