Mentan Dukung Subsidi Pupuk, Hasilkan Nilai Tambah Produk Tani 250%

Happy Fajrian
25 Januari 2021, 19:40
subsidi pupuk, mentan syahrul yasin limpo, kementerian pertanian,
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Petani menebar pupuk di areal sawah desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021).

Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung isu penyaluran subsidi pupuk. Presiden menilai dana yang digelontorkan untuk subsidi pupuk tidak sejalan dengan produksi yang dihasilkan.

Meski demikian, dalam rapat dengar pendapat Komisi IV DPR Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kebijakan subsidi pupuk bagi petani mampu memberi nilai tambah produksi tanaman pangan hingga lebih dari 250%.

Advertisement

Mentan menyebutkan bahwa angka tersebut berdasarkan hasil kajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

“Dengan alokasi anggaran yang terbatas, nilai tambah produksi tanaman dari kebijakan pupuk bersubsidi mencapai Rp 98,4 triliun. Jika dibandingkan dengan anggaran dari 2014 sampai 2020 sebesar Rp 28,1 triliun, maka nilai manfaatnya mencapai di atas 250%,” ujar Mentan, Senin (25/1).

Adapun keterbatasan anggaran terlihat dari kebutuhan pupuk subsidi yang mencapai 21 juta ton untuk 7,46 juta hektare (ha) sawah nasional, baru 9 juta ton yang dapat dipenuhi pemerintah. Dari jumlah tersebut pupuk untuk tanaman pangan, padi, baru teralokasikan sebanyak 6,1 juta ton.

Berdasarkan data Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) 2018, produksi tanaman padi Indonesia mencapai 5,19 ton/ha. Volume tersebut lebih tinggi dari negara produsen beras lainnya, seperti Thailand yang hanya 3,09 ton/ha; Filipina 3,97 ton/ha; India 3,88 ton/ha; serta Pakistan 3,84 ton/ha.

Dalam data Balitbangtan, tercatat produktivitas tanpa subsidi pupuk untuk tanaman padi mencapai 4,19 ton/ha atau turun 18,09%; sedangkan tanaman jagung sebesar 4,24 ton/ha turun 24,06%.

Ada pun potensi penurunan produksi tanpa subsidi untuk padi sebesar 9,86 juta ton dengan nilai Rp51,79 triliun; sedangkan potensi penurunan produksi jagung sebesar 6,8 juta ton dengan nilai Rp21,41 triliun.

Anggaran Subsidi Pupuk 2021 Susut

Adapun anggaran subsidi pupuk tahun ini ditetapkan sebesar Rp 25,28 triliun dengan volume sebanyak 7,2 ton. Ini lebih rendah Rp 4,6 triliun dari anggaran 2020 yang mencapai Rp 29,76 triliun dengan volume 8,9 juta ton.

Direktur Jenderal Prasara dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan bahwa turunnya anggaran subsidi tersebut yang menyebabkan naiknya harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement