Mantan Anak Buah Elon Musk Buat Mobil Listrik untuk Kalahkan Tesla
Pesaing Tesla di industri mobil listrik bertenaga baterai semakin banyak. Kini, giliran mantan anak buah Elon Musk di Tesla, Peter Rawlinson, yang membuat mobil listrik yang diklaim akan mengalahkan mobil-mobil buatan Tesla.
Rawlinson merupakan Vice President of Engineering di Tesla. Dia membidani lahirnya Tesla Model S pada 2012. Namun setahun kemudian bergabung dengan Lucid Motors sebagai Chief Technology Officer (CTO) dan pada 2019 ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Lucid Motors berencana meluncurkan Lucid Air tahun ini, sedan mewah elektrik yang juga dirancang oleh Rawlinson. Dia mengklaim Lucid Air akan menjadi mobil listrik tercepat di dunia, dengan jarak tempuh terjauh dalam sekali pengisian daya. Dengan kata lain, mobil listrik terbaik di dunia.
Meski demikian, Rawlinson mengaku bahwa banyak yang meragukan kemampuan Air. Sama ketika dia memperkenalkan Model S pada 2012 lalu. “Tak ada yang mempercayai saya dengan Air, sama seperti Model S. Tapi kami akan membawa Air ke level yang berbeda,” ujarnya seperti dikutip dari Forbes pada Selasa (9/2).
Lucid meluncurkan Air dalam empat varian. Varian standar dibanderol US$ 77.400 (Rp 1,08 miliar) per unit, varian Touring US$ 95.000 (Rp 1,33 miliar), Grand Touring US$ 139.000 (Rp 1,94 miliar), dan Dream Edition US$ 169.000 (Rp 2,36 miliar).
Air Dream Edition diperkirakan akan memukau pasar karena mengungguli Tesla Model S dengan jarak tempuh 517 mil (832 km) sekali pengisian daya penuh, waktu pengisian daya yang lebih cepat, dan dapat berakselerasi dari kondisi diam ke kecepatan 60 mil/jam (mph) atau 96,5 km/jam dalam 2 detik.
Namun Rawlinson mengatakan bahwa tujuan dia lebih dari sekedar membuat mobil mewah seharga US$ 169.000 bagi orang kaya. Dia ingin memanfaatkan teknologi penggerak 1.080 tenaga kuda pada Air yang menurutnya paling efisien di dunia, untuk menggerakkan mobil listrik yang lebih murah.
Dalam lima tahun ke depan, target Rawlinson di Lucid adalah menjual ratusan ribu mobil listrik seharga US$ 40.000 (Rp 560 juta) dan membantu pabrikan mobil listrik besar lainnya menjual mobil listrik massal seharga US$ 25.000 (Rp 350 juta). Tujuan yang sama dengan mantan bosnya, Elon Musk.
“Ada kesalahpahaman yang sangat besar tentang model bisnis kami. Ini bukan tentang membuat mobil mahal untuk orang kaya. Saya ingin kita menghasilkan sejuta mobil dalam setahun. Lucid berambisi untuk memainkan peran penting dalam mencapai target itu,” kata Rawlinson.
Target ini juga sejalan dengan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang memprioritaskan pengembangan mobil listrik. Dia juga telah mengeluarkan perintah kepada seluruh pemerintah federal untuk beralih ke mobil listrik.
Menurut analis Morgan Stanley Adam Jonas, penjualan mobil listrik global bakal melonjak 50% tahun ini. Lucid berencana meluncurkan Air pada musim semi tahun ini (sekitar Maret) di AS dimulai dengan model Grand Touring dan Dream Edition.
Adapun versi Touring akan dirilis pada kuartal IV tahun ini, dan varian Air standar akan rilis pada awal 2022. Elon Musk pun merespon peluncuran Lucid Air dengan bakal meluncurkan Model S versi Plaid+ yang dapat berakselerasi 0-60 mph kurang dari dua detik, dan dapat menempuh jarak 520 mil (836 km) sekali pengisian daya.