Meski Terpukul Covid-19, Tingkat Okupansi Mal di Jakarta Capai 82,9%

Happy Fajrian
18 Februari 2021, 19:31
okupansi mal, pusat perbelanjaan, pandemi covid-19
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Suasana pusat perbelanjaan yang sepi karena masyarakat mengurangi mobilitas di tengah pandemi Covid-19.

Pandemi corona berdampak terhadap sektor retail karena membuat jumlah kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan atau mal berkurang. Ini menyebabkan tingkat okupansi rata-rata pusat perbelanjaan mengalami penurunan.

Konsultan properti Knight Frank Indonesia mencatat tingkat hunian atau okupansi rata-rata mal di Jakarta sepanjang semester II 2020 mencapai 82,9%, turun 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Advertisement

Meski demikian, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan bahwa tingkat okupansi pusat perbelanjaan atau mal grade A dan premium grade A masih tetap tinggi, masing-masing sebesar 86% dan 91,4%.

"Dari analisa kami, tingkat okupansi seluruh unit yang ada di pusat perbelanjaan di Jakarta dengan kelas premium grade A dan grade A memiliki tingkat okupansi cukup tinggi, di atas rata-rata," katanya dalam acara Jakarta Property Highlights 2020, Kamis (18/2).

Turunnya tingkat okupansi juga diikuti dengan turunnya harga sewa, tidak hanya di premium grade A dan grade A, tapi juga kelas di bawahnya. Dia memprediksi tren penurunan okupansi dan harga sewa masih akan berlanjut pada tahun ini.

"Tapi, kemungkinan akan mulai meningkat seiring dengan kesuksesan vaksinasi dan program pemulihan ekonomi yang berjalan," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa meski terjadi penurunan tingkat okupansi, proyek pembangunan pusat perbelanjaan baru masih akan terus berlangsung. Dia memperkirakan mulai tahun ini hingga 2022 akan ada 16 proyek pusat perbelanjaan baru. Meski sebelumnya, tujuh proyek sempat tertunda di 2020.

Berdasarkan dinamika pasar yang terjadi, Knight Frank Indonesia mencatat bahwa inovasi dari pengelola pusat perbelanjaan dari pengembang terkemuka masih mampu menggerakkan minat masyarakat untuk sejenak menghibur diri sejenak dengan pergi ke mal, meski dengan durasi yang tidak seperti sebelum pandemi.

Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip mengatakan pusat perbelanjaan dengan konsep dan inovasi yang memberikan penyegaran masih menjadi pilihan masyarakat untuk berinteraksi di perkotaan, terutama ritel yang memiliki akses lokasi yang relatif dekat dengan permukiman.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement