Insiden Kerusakan Mesin Boeing 777 United Airlines Bukan yang Pertama

Happy Fajrian
22 Februari 2021, 13:12
boeing 777, united airlines,
Hayden Smith Instagram @speedbird5280
Asap mengepul dari mesin sebelah kanan pesawat Boeing 777-200 milik United Airlines dengan nomor penerbangan 328 dari Denver, Colorado menuju Honolulu, Hawai, Amerika Serikat (AS).

Insiden rusaknya mesin pesawat Boeing 777-200 milik United Airlines yang akan terbang dari Denver, Colorado menuju Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (20/2), bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya pada 2018 United Air juga mengalami insiden serupa dan pada 2020 maskapai penerbangan Jepang, Japan Airlines (JAL).

Seperti dilaporkan oleh New York Magazine, pada 2018, mesin kanan pesawat Boeing 777 United Airlines yang akan terbang menuju Honolulu, Hawaii, rusak saat mendekati tujuan akhirnya. Pesawat ini menggunakan mesin Pratt & Whitney 4000.

Advertisement

Serpihan kipas yang patah tersebut merusak komponen mesin lainnya hingga melontarkan penutup mesin. Namun pesawat masih dapat mendarat dengan selamat.

Kemudian pada 4 Desember 2020, giliran JAL yang mengalami insiden kerusakan mesin. Pesawat Boeing 777 yang terbang dari Bandara Naha menuju Bandara Internasional Tokyo terpaksa kembali ke bandara asalnya setelah bilah kipas pada mesin kiri patah, setelah terbang sejauh 100 kilometer (km).

Menurut keterangan Kementerian Transportasi Jepang, seperti dilaporkan Reuters, pesawat tersebut memiliki usia yang sama dengan pesawat milik United Air yang mengalami insiden pada Sabtu kemarin, yakni 26 tahun.

Menurut laporan New York Magazine, pesawat yang terlibat dalam ketiga insiden ini merupakan armada 777 tertua di dunia. Pesawat jenis ini pertama kali dikirimkan pada 1997 atau 2 tahun setelah diperkenalkan pada 1995.

Mesin PW 4000 pada masing-masing pesawat pun kemungkinan besar bukan milik aslinya. Ini karena mesin tersebut secara rutin dilepas untuk perawatan rutin, kemudian dipasang pada pesawat yang berbeda.

Pada insiden United Air 2018, misalnya, mesin yang mengalami kerusakan dibuat pada tahun 1996 dan telah mengumpulkan 77.593 jam terbang dan 13.921 siklus penerbangan (gabungan lepas landas dan pendaratan). Sementara pada insiden JAL, mesin yang rusak telah melalui 43.060 jam terbang dan 33.518 siklus.

Sebenarnya ada insiden keempat yang melibatkan pesawat bermesin PW 4000 pada Minggu (21/2). Insiden ini terjadi pada Boeing 747 berusia 30 tahun yang beroperasi sebagai pesawat kargo. Pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin tak lama setelah lepas landas dari Bandara Maastricht, Belgia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement