Gapki Menilai Impor Lebih Logis Daripada Meningkatkan Produksi Kedelai

Cahya Puteri Abdi Rabbi
12 Maret 2021, 11:18
kedelai, impor kedelai, produksi kedelai
ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.
Pedagang menyortir kedelai di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (17/2/2021).

Indonesia saat ini masih bergantung kepada impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kedelaidalam negeri. Hal ini lantaran produktivitas kedelai Indonesia yang rendah sehingga tidak mampu memenuhi permintaan yang tinggi.

Wakil Ketua 3 Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang menilai produktivitas dari petani kedelai masih lebih kecil dibandingkan dengan jagung dan padi. Menurutnya ada beberapa faktor mengapa Indonesia tidak meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.

“Kedelai yang kita produksi itu kedelai yang kita makan kalau kita makan bubur, kecil-kecil banget. Bandingkan dengan kedelai pada tempe yang biasa kita makan besarnya seperti apa,” kata Togar pada webinar bertajuk Prospek Agribisnis Indonesia 2021, Rabu (10/3).

Selain itu, untuk memproduksi kedelai lokal dalam jumlah yang sama dengan jumlah yang diimpor membutuhkan lahan produksi yang lebih luas. Perbandingannya, apabila Indonesia mengimpor 1 ton kedelai, maka luas lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi kedelai lokal dalam jumlah yang sama lima kali lebih besar 

“Jadi biar saja kita mengimpor, karena pembukaan lahan 5 kali itu sudah sangat besar. Saya rasa dari segi ekonomi dan lingkungan ini gak make sense,” ujarnya.

Meski demikain, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai posisi Indonesia sebagai importir kedelai bisa mengkhawatirkan bagi keberlanjutan stabilitas harga kedelai karena persaingan dengan Tiongkok.

“Tiongkok betul-betul sedang bangun sehingga menyeret harga-harga komoditas menjadi lebih tinggi,” ujarnya pada kesempatan yang sama.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...