Pajak 0% Mobil Baru 2.500 CC, Gaikindo Optimistis Penjualan Melonjak

Cahya Puteri Abdi Rabbi
17 Maret 2021, 13:40
Pajak 0% Mobil Baru 2.500 CC, Gaikindo Optimistis Penjualan Melonjak
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Pekerja membersihkan lantai di Tunas Daihatsu, Tebet, Jakarta, Selasa (16/6/2020). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan, penjualan mobil di Indonesia pada Mei 2020 hanya mencapai 17.083 unit, menukik tajam 82 persen dari pencapaian Mei 2019 yaitu 93.881 unit.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut baik rencana pemerintah memberikan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil baru berkapasitas mesin sampai dengan 2.500 cc.

“Kami berharap agar mobil-mobil yang mendapat insentif tersebut dapat meningkatkan penjualan dan produksinya,” kata Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo kepada Katadata.co.id, Selasa (16/3).

Advertisement

Jongkie mengatakan bahwa dampak insentif ini terhadap penjuaan belum dapat diprediksi. Meski demikian pihaknya memperkirakan penjualan mobil tahun ini bisa mencapai 750 ribu unit atau naik sekitar 40% dibandingkan penjualan tahun lalu di angka 532.027 unit.

Sebelumnya, ketika kebijakan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) penjualan mobil baru 1.500 cc ke bawah diterapkan pada awal Maret lalu, Gaikindo memprediksi penjualan mobil berpotensi naik hingga 40% secara bulanan.

Beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) pun mendukung rencana pemerintah untuk memberikan insentif lanjutan terhadap industri otomotif.

Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan bahwa perluasan relaksasi pajak ke segmen mobil dengan kapasitas 2.500 cc dapat memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan pasar.

Meski demikian, ia menambahkan pemerintah sebaiknya mempertimbangkan kembali mengenai batasan local purchase atau tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebagai syarat jika ingin menerapkan relaksasi pajak untuk segmen yang lebih luas.

“Jika tujuannya adalah mendorong pertumbuhan industri, maka kami menilai bahwa dengan menurunkan local purchase ke 50-60% untuk semua segmen, akan memberikan dampak positif yang lebih besar, terutama bagi UKM dan pemasok lokal,” kata Billy kepada Katadata.co.id, Selasa (16/3).

Dengan menurunkan lokal purchase tersebut akan semakin banyak industri dan segmen otomotif yang mendapatkan dampak positif dari relaksasi pajak yang diberlakukan.

Sementara itu penguasa pasar otomotif nasional saat ini, Toyota Astra Motor, merespons positif rencana ini meski demikian mereka menanti pengumuman resmi dari pemerintah sebelum dapat memprediksi dampaknya.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement