Pasok Kebutuhan Ramadan, 34 Ribu Ton Daging Sapi Impor Masuk April-Mei

Cahya Puteri Abdi Rabbi
29 Maret 2021, 18:54
impor daging, daging sapi, ramadan
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Pedagang menunjukkan daging sapi yang ia jual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2021).

Lebih dari 34 ribu ton daging sapi dan kerbau impor akan masuk ke Indonesia selama periode April hingga Mei untuk memenuhi kebutuhan di bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Impor dilakukan untuk menutup stok daging nasional yang saat ini masih mengalami defisit.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra juga mengatakan bahwa impor daging dilakukan untuk menjaga keseimbangan harga pasar dan menutupi kekurangan stok daging pada bulan Mei. Impor tersebut diharapkan bisa masuk sebelum lebaran.

Advertisement

“Dari 80.000 ton penugasan, informasinya di Maret akan masuk 2.772 ton, di April 20.000 ton dan Mei 14.000 ton. Kita harapkan yang Mei ini masuk sebelum hari raya, karena kalau setelah hari raya sudah lewat momennya,” ujarnya pada diskusi virtual bertajuk 'Mahalnya Harga Daging Sapi dan Kerbau, Apa Solusinya?', Senin (29/3).

Dia menyebutkan pada tiga bulan ke depan akan ada peningkatan kebutuhan konsumsi daging sapi dari 52.156 ton pada Maret, menjadi 59.979 ton pada April, dan 76.769 ton Mei. Oleh karena itu rencana impor daging beku ini harus terlaksana sesuai jadwal untuk menjaga stok dan stabilitas harga.

Sebelumnya Syailendra mengatakan kebutuhan konsumsi menjelang Ramadan dan lebaran bisa dipenuhi oleh peternak lokal, ia memperkirakan jumlah sapi peternak lokal mencapai 18 juta ekor. Ia menambahkan sekitar 4 juta dari jumlah tersebut siap dipotong untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) prognosa konsumsi per kapita per tahun sebesar 2,56 kg. Dengan jumlah penduduk kurang lebih 227 juta jiwa, kebutuhan nasional mencapai sekitar 700 ribu ton.

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pujo Setio mengatakan bahwa dengan perhitungan BPS tersebut Indonesia bisa saja tidak harus melakukan impor.

“Kalau 4 juta ternak kita disembelih tidak perlu impor lagi, namun tidak semudah itu, kita tidak bisa mengatakan bahwa itu semua sapi siap potong," ujarnya pada kesempatan yang sama.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement