Kemendag Klaim Daging Sapi Mahal Hanya di Jabodetabek dan Bandung
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan harga daging sapi di wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya sedikit menonjol karena mengalami kenaikan, sedangkan harga di daerah-daerah relatif stabil dan aman.
"Untuk di daerah-daerah harga (daging) sapi itu murah-murah, hanya berkisar Rp 100.000 atau Rp 105.000 (per kg). Jumlah sapi di daerah sangat banyak," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra dalam seminar daring di Jakarta, Senin (29/3).
Dia juga mengingatkan pentingnya Kemendag bersama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, untuk membuat koloni-koloni komunal untuk industri sapi ini.
"Jadi yang ramai cuma kita yang di sini-sini saja (Jabodetabek dan Bandung Raya), kalau di daerah-daerah InsyaAllah aman," katanya.
Meski demikian, menurut data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PHIPS) Nasional, harga daging sapi kualitas 2 di berbagai daerah masih cukup tinggi, di atas Rp 105.000 per kg pada Senin (29/3).
Hanya di Riau dan Kepulauan Riau harga daging sapi di bawah Rp 100.000, masing-masing Rp 97.500 dan Rp 80.000. Selama sepekan terakhir harga daging sapi kualitas 2 di Kep. Riau tidak bergerak dari Rp 80.000, sedangkan di Riau harganya sedikit naik dari Rp 95.850 per kg.
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan harga daging sapi kualitas 2 termahal, mencapai Rp 126.250 per kg. Berikutnya Papua Barat harga daging sapi kualitas 2 Rp 125.000 per kg, Bengkulu Rp 124.400.
Sedangkan untuk daging sapi kualitas 1 harga rata-rata nasional mencapai Rp 123.000 per kg. Harga daging kualitas 1 tertinggi terdapat di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Rp 140.000 per kg, kemudian Kalimantan Selatan Rp 135.000, Kalimantan Barat Rp 134.600, serta Jawa Barat Rp 133.350.
Harga daging sapi kualitas 1 terendah ada di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Rp 103.350 per kg, Kepulauan Riau Rp 108.000, dan Sulawesi Selatan Rp 109.000.