Ekonomi RI Makin Pulih, PMI Manufaktur Maret Tertinggi dalam 10 Tahun

Happy Fajrian
2 April 2021, 11:58
pmi manufaktur, pemulihan ekonomi, sektor manufaktur
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja memantau produksi tisu basah yang dibuat dengan mesin di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020).

Sinyal pemulihan ekonomi Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19 semakin terlihat. Salah satunya dari sektor manufaktur yang semakin ekspansif seiring meningkatnya pertumbuhan produksi dan permintaan baru.

Hal ini terlihat dari indeks manufaktur atau Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Maret 2021 mencapai 53,2. Ini merupakan rekor tertinggi dalam satu dekade pengumpulan data.

"Sektor manufaktur Indonesia mengakhiri triwulan pertama tahun ini di posisi tinggi, perusahaan meningkatkan produksinya untuk menanggapi masuknya pesanan baru paling kuat dalam survei selama satu dekade," kata Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker lewat keterangan resminya, Kamis (1/4).

Harker menyampaikan bahwa hasil positif tersebut mendukung harapan bahwa sektor industri menuju laju ekspansi yang semakin cepat. Meski demikian dia juga memperingatkan bahwa dampak pandemi Covid-19 dapat menyerang kembali kapan saja.

"Tanda-tanda tekanan pada kapasitas berarti bahwa ketenagakerjaan stabil pada Maret, dan jika tren beban kerja bertahan positif, kita dapat mengharapkan pertumbuhan ketenagakerjaan langsung dalam waktu dekat," ujarnya.

Dalam laporannya, IHS Markit menyebutkan bahwa ada tanda-tanda munculnya tekanan pada kapasitas yang mendorong perusahaan menstabilkan ketenagakerjaan. Sementara itu, kenaikan biaya bahan baku dan gangguan rantai pasok mendorong percepatan lebih lanjut pada laju inflasi harga input.

Meski demikian perusahaan menaikkan harga jual mereka pada laju lebih rendah. PMI Manufaktur  Maret lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya di angka 50,9. Indeks manufaktur Maret 2021 merupakan yang tertinggi sejak survei dimulai pada April 2011.

"Tercatat rekor perbaikan pada sektor kesehatan berkat pertumbuhan permintaan baru dan output, keduanya naik pada kisaran terbesar dalam periode survei satu dekade sejauh ini," ujar Harker.

Selain itu, produksi naik selama lima bulan berturut-turut, yang berkaitan dengan ekspansi terbaru dan kenaikan permintaan baru. Namun demikian, pandemi Covid-19 terus memengaruhi ekspor.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...