Harga Logam Mulia Antam Rp 930.000 / Gram Mengekor Lonjakan Harga Emas

Happy Fajrian
14 April 2021, 10:35
harga emas, harga emas dunia
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Harga emas dunia naik hingga lebih US$ 14 dolar per ons pada akhir perdagangan Selasa (13/4) atau Rabu pagi waktu Indonesia. Kenaikan dipicu lonjakan inflasi Amerika Serikat (AS) yang mendorong permintaan emas sebagai instrumen lindung nilai inflasi dan menekan nilai tukar dolar.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$ 14,9 atau 0,86% menjadi US$ 1.747,6 per ons. Sehari sebelumnya, Senin (12/4), emas berjangka anjlok US$ 12,10 atau 0,69% menjadi US$ 1.732,70.

Advertisement

Emas berjangka juga jatuh US$ 13,4 atau 0,76% menjadi US$ 1.744,80 pada Jumat (9/4), setelah terangkat US$ 16,6 atau 0,95% menjadi US$ 1.758,20 pada Kamis (8/4), dan turun US$ 1,40 atau 0,08% menjadi US$ 1.741,60 dolar AS pada Rabu (7/4).

"Kami perlu melihat data inflasi untuk membuat emas bergerak dan kami melihatnya hari ini dengan angka IHK itu. Dolar yang lebih lemah dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mendorong harga emas lebih lanjut," kata ahli strategi pasar RJO Futures, Bob Haberkorn, seperti dikutip Reuters (14/4).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi naik 0,6% pada Maret dibandingkan bulan sebelumnya dan 2,6% dari setahun lalu. Capaian inflasi lebih tinggi dibandingkan dari yang diperkirakan.

Harga-harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8,5 tahun pada Maret, memicu apa yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan menjadi periode singkat inflasi yang lebih tinggi.

Dolar AS tergelincir ke posisi terendah tiga minggu setelah data tersebut, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga menurun.

Mendukung aset safe-haven emas lebih lanjut adalah kekhawatiran yang diangkat oleh keputusan para pejabat kesehatan AS untuk merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement