Pembangunan PLTU Batang Sudah Capai 94%, Beroperasi Tahun Depan
PT Adaro Energy Tbk menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah dapat beroperasi pada awal 2022. Adapun, pembangunan dari pembangkit listrik tersebut telah mencapai lebih dari 94%.
Chief Financial Officer (CFO) Adaro Energy Lie Luckman menjelaskan perusahaan saat ini tengah mengebut penyelesaian pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) ini. Sehingga diharapkan dapat beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada awal 2022.
"Kemajuannya sudah 94% lebih. Memang untuk proyek sebesar ini banyak hal hal yang perlu kita kejar dan kita perbaiki di sana," kata Lie dalam konferensi pers secara virtual, Senin (19/4).
Sementara itu, perusahaan menargetkan pasokan batu bara untuk pembangkit tersebut dapat dimulai pada akhir tahun ini. Setidaknya perusahaan akan memasok 5 hingga 7 juta ton batu bara per tahunnya. "Pasokan batu bara mulai akhir tahun ini, operasi di awal tahun depan," katanya.
Adapun proyek ini dikerjakan oleh PT Bhimasena Power (BPI). BPI merupakan badan usaha patungan dari perusahaan asal Jepang yaitu Electric Power Development Co, Ltd (J-Power) dan Itochu Corporation, serta anak usaha Adaro Energy yaitu PT Adaro Power.
PLTU Batang bakal memiliki kapasitas 2.000 Megawatt (MW) dengan nilai investasi sebesar US$ 4,2 miliar atau sekitar Rp 59 miliar. Pembangkit ini awalnya ditargetkan bisa beroperasi secara komersial (Commercial on Date/COD) pada 2020.
Namun target tersebut molor menjadi pada akhir 2021. Pada Oktober 2020, Direktur Utama Adaro, Garibaldi Tohir mengatakan bahwa keterlambatan lantaran ada sejumlah masalah teknis dalam penyelesaian konstruksi PLTU.