Jokowi Minta Pencarian dan Penyelamatan Awak KRI Nanggala Dilanjutkan

Happy Fajrian
25 April 2021, 14:46
kri nanggala, jokowi, kapal selam
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj.
KRI Teluk Banten-516 melintasi di dekat kapal patroli Polairud Baharkam Polri ketika berlayar untuk melakukan operasi pencarian KRI Nanggala-402 di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (25/4/2021). TNI AL menaikan status operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau Bali, dari tahap hilang kontak atau sub-missed ke tahap tenggelam atau sub-sunk dan pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 dapat dievakuasi.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyatakan akan terus melakukan upaya terbaik untuk mencari dan menyelamatkan para awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam ("subsink") di perairan utara Pulau Bali.

"Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara. Segala upaya terbaik pencarian dan penyelamatan telah dan masih akan kita lakukan," kata Presiden dalam keterangan pers yang diunggah Sekretariat Presiden, Minggu (25/4).

Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk memanjatkan doa terbaik bagi para 53 awak kapal, dan juga seluruh anggota keluarga para awak kapal agar mereka selalu diberi ketabahan, kesabaran dan kekuatan.

"Musibah ini mengejutkan kita semua, tidak hanya keluarga 53 awak kapal, keluarga Hiu Kencana (Korps Kapal Selam), maupun keluarga besar TNI Angkatan Laut, tapi juga seluruh rakyat Indonesia. Kita semua bangsa Indonesia menyampaikan kesedihan yang mendalam, khususnya kepada keluarga awak kapal selam," ujar Presiden.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4), mengatakan status KRI Nanggala-402 telah menjadi “subsunk” (tenggelam) setelah tim pencari melakukan pencarian selama 72 jam.

Sabtu kemarin adalah pencarian hari ketiga sejak KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4) dini hari di perairan sisi utara Pulau Bali. Sabtu pagi juga merupakan batas akhir life support oksigen bagi kru KRI Nanggala, yakni 72 jam, jika listrik dalam kapal mati total (black out).

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan jika aliran listrik masih menyala, kemungkinan kapasitas oksigen dalam kapal akan tersedia sampai 5 hari dan akan habis kurang lebih pada hari Senin (26/4).

Yudo mengatakan pencarian kapal saat ini terkonsentrasi di sembilan titik pada perairan utara Bali, yaitu sekitar 40 kilometer dari pesisir Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng.

Sembilan titik itu jadi daerah fokus penyelidikan karena tim pencari sempat menemukan tumpahan minyak, serta mendeteksi daya magnet cukup kuat.

KAPAL SELAM KRI NANGGALA-402
KAPAL SELAM KRI NANGGALA-402 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.)

TNI sudah menemukan bukti tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik tenggelamnya kapal selam tersebut. “Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support, berupa ketersediaan oksigen, di KRI Nanggala,” kata Hadi dalam konferensi pers, Sabtu (24/4).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...