Eks Bos Pertamina Pesimistis RI Bisa Setop Impor BBM dan LPG pada 2030

Image title
29 April 2021, 11:33
impor bbm lpg, pertamina,
ANTARA FOTO/Jojon/nz.
Tangki tampung PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (29/12/2020).

Target pemerintah untuk menyetop impor BBM dan LPG pada 2030 dinilai akan sulit terealisasi. Terlebih di tengah meningkatnya konsumsi energi seiring pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno pesimistis target pemerintah dalam menyetop impor BBM dan LPG pada 2030 dapat terealisasi. Terutama BBM yang konsumsinya mulai pulih. Bahkan ia meyakini, konsumsi BBM nasional tidak lama lagi akan kembali ke level 1,7 juta barel per hari, sama seperti sebelum pandemi.

Advertisement

"Untuk mencapai target itu akan sangat sulit untuk mengerem dari sisi demand-nya, karena upaya upayanya kembali ke pertumbuhan ekonomi," kata dia dalam acara 'Energy Corner', Kamis (29/4).

Ari pun menilai program percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) tak serta merta dapat menahan laju impor BBM pada 2030. Pasalnya masih banyak yang harus dipersiapkan mulai dari infrastruktur kendaraan listrik, mendorong produksi mobil listrik, dan membangun animo masyarakat.

"Kendaraan listrik saat ini lebih banyak tersedia untuk transportasi darat saja. Transportasi laut, udara, kendaraan operasional tambang masih membutuhkan BBM. Jadi saya tidak melihat dari sisi demandnya akan bisa melakukan pengurangan yang signifikan," katanya.

Sementara itu dari sisi produksi masih bergantung pada kesiapan Pertamina dalam merealisasikan pembangunan kilang, yang saat ini masih berkutat pada persoalan pendanaan. Sedangkan banyak perusahaan energi yang mulai beramai-ramai melakukan transformasi bisnis ke energi terbarukan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement