Nelayan Tolak Pengeboran Blok Sampang, Bagaimana Sikap SKK Migas?

Image title
31 Mei 2021, 15:01
blok sampang, medco energi, skk migas
KATADATA
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai.

SKK Migas terus mensosialisasikan rencana kegiatan pengeboran sumur migas di Wilayah Kerja Blok Sampang oleh Medco Energi Sampang Pty Ltd. Hal ini setelah rencana tersebut mendapat sejumlah penolakan dari warga nelayan setempat.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan pro kontra dalam rencana pengeboran WK migas sudah menjadi hal biasa. Oleh sebab itu, jika sosialisasi dilakukan dengan baik secara terus menerus maka dukungan dari semua pihak akan didapatkan.

Advertisement

"Ya terus dikomunikasikan dengan baik. Khususnya melalui teman-teman perwakilan di bawah deputi dukungan bisnis," ujar Julius kepada Katadata.co.id, Senin (31/5).

Menurut Julius, pada tahun ini operator Blok Sampang yakni Medco akan fokus pada penyelesaian tahapan studi di blok tersebut. Selanjutnya pada tahun depan perusahaan akan melakukan pengadaan Long Lead Item dan jasa pengeboran. "Pada 2023 pengadaan jack-up rig, persiapan pengeboran dan spud," katanya.

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jawa Timur sebelumnya meminta Medco Energy Sampang memperhatikan dampak eksplorasi migas pada pendapatan ekonomi nelayan pamekasan akibat dari pengeboran tersebut.

"Dengan adanya kegiatan eksplorasi yang direncanakan akan digelar di Pesisir Pantai Desa Tanjung Kecamatan Pademawu itu, para nelayan akan merasakan dampaknya," ujar Wakil Ketua KNTI Jatim Zainal Bakri dikutip dari Antara.

Menurut dia gas buang dari pengeboran secara tidak langsung akan berpotensi membunuh ikan dari terumbu karang. Akibatnya nelayan tradisional yang selama ini hidup dari hasil menangkap ikan terancam kehilangan penghasilannya. "Ada dampak ekonomi dan dampak lingkungan juga yang harus diperhatikan," ujar Zainal.

Ia menyadari sumber migas yang ada dalam dasar Selat Madura itu merupakan kekayaan yang jika sukses dieksplorasi maka bisa menambah pendapatan negara, baik di tingkat pusat, provinsi maupun di tingkat daerah.

Namun ketergantungan masyarakat nelayan tradisional terhadap kekayaan ikan di laut juga jangan sampai terabaikan. Pasalnya hal itu menyangkut hajat hidup banyak orang.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement