Berproduksi Tahun Ini, Progres Proyek Jambaran Tiung Biru Capai 90%
SKK Migas menyampaikan bahwa progres pembangunan proyek Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) secara keseluruhan telah mencapai 90%. Adapun proyek ini ditargetkan akan beroperasi pada akhir tahun 2021.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno optimistis proyek JTB dapat rampung pada akhir tahun ini. Proyek tersebut awalnya ditargetkan beroperasi pada Juli 2021, namun terpaksa harus bergeser karena pandemi Covid-19.
"Progres secara keseluruhan sudah mencapai 90%. JTB diusahakan onstream akhir tahun ini," kata Julius kepada Katadata.co.id, Rabu (30/6).
Menurut dia Pertamina EP Cepu selaku operator tengah merampungkan pekerjaan seperti tahapan konstruksi dan system completion. Meski di tengah kondisi Covid-19 yang belum reda, ia optimistis pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan baik dan lancar.
SKK Migas awalnya menargetkan dua Proyek Strategis Nasional dapat beroperasi tahun ini. Selain proyek JTB, proyek Tangguh Train 3 juga ditargetkan dapat selesai tahun ini. Namun karena pandemi, terpaksa target harus bergeser.
"Tangguh Train 3 onstream-nya bergeser ke tahun depan karena merebaknya Covid-19 di lapangan beberapa waktu yang lalu," ujarnya.
Selain proyek tersebut, SKK Migas juga membeberkan progres dari 12 proyek hulu migas yang ditargetkan onstream tahun ini. Hingga Juni ini, SKK Migas dan KKKS telah menyelesaikan 7 proyek dari target 12 proyek tersebut.
Investasi pada ketujuh proyek tersebut sebesar US$ 1,457 miliar (setara Rp 21,12 triliun) dan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 9.850 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 474,5 million standard cubic feet per day (MMSCFD).
Ke tujuh proyek hulu migas yang sudah onstream tersebut yakni EPF Belato2 Sele Raya Merangin Dua, EOR Jirak Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd, Merakes Eni East Sepinggan dan North Area Jindi South Jambi Block B.
Menurut Julius keberhasilan ini dapat menekan laju penurunan produksi alamiah yang terjadi. Oleh karena itu, ia optimistis seluruh proyek hulu migas yang ditargetkan di tahun 2021 dapat selesai semuanya. "Karena lima proyek lainnya sedang dalam proses dan masih sesuai dengan perencanaan,” katanya.
Di tengah situasi perekonomian yang belum pulih karena pandemi Covid-19, realisasi proyek proyek hulu migas ini akan menciptakan lapangan kerja baru. Kemudian juga mendukung bergeraknya perekonomian di daerah dan mendukung perusahaan nasional-daerah untuk dapat terus bertahan.