Jaringan Listrik Nusantara Super Grid Butuh Investasi Rp 1.450 Triliun

Image title
8 Juli 2021, 13:30
nusantara super grid, investasi, listrik
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ilustrasi.

Pemerintah mempunyai wacana untuk menghubungkan sistem kelistrikan antarpulau di Indonesia, yang dikenal dengan konsep Nusantara Super Grid. Meski demikian, proyek ini akan membutuhkan investasi yang cukup besar.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan bahwa biaya investasi ini tergantung oleh banyak faktor. Seperti pemilihan teknologi yang akan digunakan yakni saluran transmisi tegangan tinggi arus bolak-balik (high voltage alternating current/HVAC), atau arus searah (HVDC).

Advertisement

Kemudian jarak yang akan tersambung, besar daya yang ditransmisikan, hingga kondisi lingkungan. "Untuk grid nusantara, jika menggunakan kabel laut untuk interkoneksi antarpulau dengan teknologi HVDC, maka biaya investasinya sekitar Rp 3,6-4,4 miliar per kilometer (km)," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (8/7).

Sedangkan berdasarkan kajian IESR yang bertajuk Deep Decarbonization of Indonesia Energy System, untuk membangun interkoneksi antarpulau membutuhkan investasi US$ 100 miliar atau lebih dari Rp 1.450 triliun hingga 2050.

Fabby menambahkan bahwa pembangunan interkoneksi listrik antarpulau adalah keniscayaan. Pasalnya, konsep ini dapat meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan mengoptimalkan pemanfaatan energi bersih yang tersebar di berbagai kepulauan.

Meski begitu, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sebelum interkoneksi antar pulau ini dapat dibangun. Di antaranya seperti rencana pengembangan pembangkit, khususnya pembangkit energi terbarukan dalam jangka panjang.

Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement