Alasan Eksplorasi Migas di Indonesia Mandek Walau Harga Minyak Pulih

Image title
8 Juli 2021, 20:03
harga minyak, eksplorasi migas,
Katadata
Ilustrasi.

Kenaikan harga minyak mentah dunia menembus US$ 70 per barel rupanya belum cukup untuk mengerek kegiatan eksplorasi hulu migas di Indonesia. Padahal guna menggenjot tambahan produksi migas, eksplorasi menjadi syarat mutlak.

Tenaga Ahli Komite Pengawas SKK Migas Nanang Abdul Manaf, mengatakan kenaikan harga minyak saat ini hanya berdampak bagi perusahaan yang mempunyai modal kuat. Dalam kondisi saat ini, mereka akan berlomba untuk berinvestasi guna menemukan cadangan baru.

"Berbeda dengan negara-negara seperti di Indonesia yang modalnya tak terlalu besar, ini masih wait and see apakah dalam waktu beberapa tahun akan berubah lagi," ujarnya dalam diskusi secara virtual, Kamis (8/7).

Apalagi ancaman gelombang kedua Covid-19 berpotensi membuat harga minyak kembali merosot. Sehingga relatif membuat perusahaan yang ada di Indonesia menahan terlebih dahulu investasinya.

"Tapi di negara yang mempunyai modal kuat, itu tren 2021-2022 menunjukkan tren positif (investasi), mereka merespon dengan positif tapi tidak langsung melompat tapi bertahap," ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal menilai bagi investor, stabilitas harga adalah hal yang terpenting saat ini. Pengembangan lapangan maupun usaha peningkatan produksi membutuhkan waktu dan dana yang cukup besar, tidak semata-mata seperti memutar keran.

Simak perkembangan harga minyak dunia pada databoks berikut:

Bahkan sudah ada wacana OPEC+ untuk meningkatkan produksi saat ini, sehingga diperkirakan harga minyak mentah bisa saja berubah drastis sewaktu-waktu. "Dari sejak dua hari lalu saja Brent mengalami tren penurunan sekitar 2%," ujarnya.

Menurut dia, kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau ICP di angka US$ 70 per barel cukup bagus untuk pemasukan negara dan KKKS. Namun bukan berarti langsung terlampiaskan dengan peningkatan investasi yang signifikan. "Karena kita masih di periode pandemi, masih banyak ketidakpastian," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...