Terdampak PPKM, PLN Ramal Penjualan Listrik Semester 2 Hanya Tumbuh 2%

Image title
22 Juli 2021, 13:41
penjualan listrik, pln, ppkm
ANTARA FOTO/Jojon
Seorang penghuni rusunawa mengisi voucher isi ulang listrik.

PLN memprediksi penjualan listrik di semester II tahun ini hanya tumbuh 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini seiring penurunan beban puncak pemakaian listrik di wilayah Jawa dan Bali imbas kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, penjualan listrik pada semester II tahun ini diperkirakan tidak semulus seperti yang terjadi di semester sebelumnya. Penjualan listrik semester I tumbuh 4,88% menjadi 124 terawatt hour (TWh) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Dengan adanya PPKM ini sektor yang terdampak adalah bisnis karena mal-mal tidak boleh buka kemudian pedagang juga tutup. Itu sangat signifikan dan memangkas kontribusinya 18% secara total," ujar Bob dalam diskusi Perpanjangan Stimulus Listrik dari Pemerintah pada masa PPKM secara virtual, Kamis (22/7).

Dengan melihat tren tersebut, maka PLN mengoreksi proyeksi pertumbuhan penjualan listrik tahun ini, dari di atas 4,5% menjadi 2%. Meski demikian Bob masih berharap PPKM darurat dapat sukses dijalankan sehingga penjualan listrik bisa normal lagi.

"Keuangan PLN pasti terdampak, karena sudah turun 2 terawatt hour (TWh). Kami akan lakukan efisiensi," ujarnya. Simak databoks berikut:

Sebelumnya, PLN mencatat terjadi penurunan beban puncak pemakaian listrik, khususnya di wilayah Jawa dan Bali, sebesar 7%, imbas PPKM darurat sejak 3 Juli lalu.

Menurut Bob kebijakan PPKM darurat membuat beban puncak turun 2.000 megawatt (MW) dari kondisi normal. Sebelum PPKM darurat, beban puncak pemakaian listrik di wilayah Jawa-Bali berkisar di angka 26.800-26.900 MW.

Bob mengatakan, penurunan konsumsi listrik terutama terjadi pada sektor pelanggan bisnis dan publik, seperti gedung-gedung pemerintahan. Meskipun konsumsi listrik di sektor pelanggan rumah tangga naik 9-10%. "Pelanggan rumah tangga sama seperti tahun lalu mengalami kenaikan," kata dia.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...