Tren Mobil Listrik, Nasib Industri Migas di Tangan Sektor Otomotif
Nasib industri migas (minyak dan gas) diyakini akan ditentukan oleh sektor otomotif, seiring berkembangnya tren kendaraan listrik sebagai alat transportasi masa depan. Permintaan energi fosil akan terus menyusut meskipun penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak secara global masih mendominasi.
Vice President & Head of Research for Oil Markets Energy & Mobility Jim Burkhard, mengatakan bahwa minyak hingga kini memainkan peran yang cukup penting dalam industri transportasi. Namun tingkat pertumbuhan untuk kendaraan listrik diperkirakan akan tumbuh pesat.
"Sumber energi, bensin dan solar telah memonopoli transportasi, monopoli mulai mengendur dan elektrifikasi transportasi mulai tumbuh," ujarnya dalam diskusi secara virtual, Kamis (29/7).
Secara global, 99% atau sekitar 1,4 miliar mobil yang mengaspal masih merupakan mobil konvensional bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) yang mengonsumsi BBM. Sisanya adalah mobil listrik. "Sepuluh tahun yang lalu bukan 1% tapi 0%," katanya.
Sehingga ada beberapa tingkat pertumbuhan yang sangat kuat dalam penjualan kendaraan listrik di dunia. Meski demikian, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menggeser permintaan kendaraan ICE menuju kendaraan listrik sepenuhnya.
Oleh karena itu, perusahaan industri otomotif perlu begerak cepat untuk beralih menggenjot pengembangan mobil listrik. Dalam kondisi, ini kendaraan listrik akan memonopoli pertempuran alokasi modal dan aturan pendukungnya. "Akan lebih banyak uang untuk mengembangkan mobil listrik," katanya.