Eropa Dilanda Krisis Energi, Nasibnya Kini di Tangan Vladimir Putin

Happy Fajrian
8 Oktober 2021, 19:47
krisis energi, eropa, uni eropa, rusia, putin
ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin /AWW/sa.
Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan bantuan kepada Eropa untuk mengatasi krisis energi. Namun ahli menilai ada maksud tersembunyi di balik uluran tangan itu.

Di tengah krisis energi yang melanda kawasan Uni Eropa, Presiden Rusia Vladimir Putin tiba-tiba menawarkan pertolongan dan menyatakan akan menambah alokasi pasokan gas ke kawasan tersebut. Para ahli menilai bahwa nasib sektor energi Eropa kini berada di tangan Putin dan Rusia.

Harga gas alam di Benua Biru menyentuh rekor tertinggi baru pada Selasa (5/10) seiring ketatnya persediaan di tengah lonjakan permintaan menjelang musim dingin. Sepanjang tahun ini harga gas di kawasan tersebut telah melonjak hingga 400%.

Harga gas alam di Eropa berfluktuasi pada Rabu (6/10), bahkan sempat mencatatkan rekor tertinggi baru sebelum Putin datang dan menawarkan untuk menambah pasokan gas alam Rusia ke Eropa.

Analis pasar mengatakan bahwa langkah tersebut menunjukkan bahwa Eropa semakin rentan dan bergantung kepada Rusia yang tengah menunggu sertifikasi dari Jerman untuk proyek pipa gas Nord Stream 2 yang kontroversial.

Proyek senilai US$ 11 miliar atau sekitar Rp 156,7 triliun ini akan mengalirkan lebih banyak gas dari Rusia ke Eropa melalui laut Baltik. Namun Amerika Serikat (AS) telah lama memperingatkan bahwa proyek ini mengancam keamanan energi Eropa dan dapat dimanfaatkan Rusia untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan itu.

“Eropa telah membiarkan dirinya disandera oleh Rusia atas pasokan energi,” kata ahli strategi kedaulatan senior pasar negara berkembang di Bluebay Asset Management, Timothy Ash, seperti dikutip CNBC, pada Jumat (8/10).

Dia menyebut situasi yang dihadapi Eropa saat ini sebagai bentuk penyanderaan energi. Pasalnya ia menilai bahwa niat Rusia sangat jelas mengunci sektor energi Eropa dan Inggris yang saat ini terlalu lemah untuk melawan karena krisis energi yang tengah dihadapi.

“Eropa ketakutan Rusia akan memutus aliran gas menjelang masuknya musim dingin, dan membiarkan kawasan ini membeku sampai mereka mendapatkan sertifikasi untuk proyek Nord Stream 2,” kata Ash.

Pada Rabu kemarin Putin memanfaatkan pertemuan antar pemerintah kedua kawasan yang disiarkan televisi untuk menawarkan peningkatan pasokan gas ke Eropa. Di saat yang sama dia mengecam Eropa karena telah banyak membatalkan kontrak gas jangka panjangnya diganti dengan transaksi spot.

“Kremlin siap menegosiasikan kontrak jangka panjang baru untuk penjualan gas ke Eropa,” kata Putin pada pertemuan tersebut, seperti dikutip CNBC. Simak databoks berikut:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...