Permintaan Ekspor Batu Bara Meningkat, Adaro Utamakan Pasar Domestik

Image title
13 Oktober 2021, 14:18
adaro, batu bara, ekspor batu bara, dmo batu bara
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.
Suasana saat pekerja beraktivitas di tempat penumpukan sementara batu bara, Muarojambi, Jambi, Rabu (1/7/2020).

PT Adaro Energy Tbk menyatakan komitmennya untuk terus memenuhi kebutuhan batu bara domestik atau domestic market obligations (DMO). Meskipun saat ini permintaan batu bara meningkat dari luar negeri seperti di Eropa, Cina, dan India yang tengah mengalami krisis energi.

Head of Corporate Communication Division PT Adaro Energy, Febriati Nadira mengatakan pihaknya akan senantiasa mematuhi peraturan ketentuan pemerintah, termasuk aturan yang berkaitan dengan DMO batu bara. Sekalipun potensi permintaan batu bara dari luar negeri terus meningkat.

Menurut dia memenuhi kebutuhan dan pasokan batu bara untuk dalam negeri merupakan prioritas perusahaan saat ini. "Hingga semester 2021, Indonesia merupakan tujuan penjualan terbesar, yang meliputi 28% penjualan batu bara Adaro," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (13/10).

Lebih lanjut, Ira menjelaskan Adaro memiliki model bisnis yang terintegrasi secara vertikal, dimana anak perusahaan utama Adaro beroperasi di mata rantai pasokan batu bara tertentu. Sehingga Grup Adaro memiliki kendali yang signifikan atas seluruh rantai pasokan batu bara.

Model bisnis Adaro menurutnya memberi kendali yang lebih baik atas biaya dan risiko. Kontrol ini memungkinkan produksi yang efisien dan fleksibilitas untuk menanggapi volatilitas pasar dan mengatasi kesulitan siklus sektor batu bara, sehingga memastikan keberlanjutan bisnis.

Adapun hingga saat ini belum ada perubahan panduan target produksi perusahaan. Target produksi Adaro 2021 yakni sebesar 52-54 juta ton. "Kami optimis terhadap prospek bisnis batu bara di semester 2 ini namun akan tetap berhati-hati," katanya. Simak databoks berikut:

Senada, produsen batu bara nasional lainnya, PT Arutmin Indonesia, juga memilih untuk fokus memenuhi kewajibannya memasok kebutuhan domestik. Sedangkan untuk ekspor, mereka fokus pada ekspor yang sudah berkontrak terlebih dulu meskipun potensi permintaan dari pasar Eropa melonjak.

Mengutip laporan Fengkuang Coal Logistics, imbas tingginya harga gas alam, produsen listrik Eropa sudah menanyakan pasokan batu bara Indonesia untuk pembelian pada kuartal IV tahun ini. Salah satu negara yang berminat mengimpor batu bara dari Indonesia yakni Italia.

General Manager Legal & External Affairs PT Arutmin Indonesia Ezra Sibarani mengatakan rencana impor batu bara oleh Eropa belum menjadi perhatian perusahaan. Pasalnya, Arutmin masih mengutamakan DMO dan kebutuhan ekspor yang sudah berkontrak.

"Apabila memang ada surplus, kami bisa pertimbangkan penjualan spot ke pembeli di Eropa," kata Ezra kepada Katadata.co.id, Jumat (8/10).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...